BNN Ajak Youtuber Bobon Santoso Kampanyekan Anti-Narkoba di Kampung Boncos
Badan Narkotika Nasional (BNN) RI menggandeng YouTuber Bobon Santoso dalam deklarasi anti-narkoba di Kampung Boncos, Palmerah, Jakarta Barat, untuk melawan bahaya penyalahgunaan narkoba di Indonesia.

Badan Narkotika Nasional (BNN) RI mengajak youtuber Bobon Santoso dalam kampanye anti-narkoba di Kampung Boncos, Palmerah, Jakarta Barat. Deklarasi ini dilakukan pada Kamis, 8 Mei 2024, dengan tujuan untuk memberantas penyalahgunaan narkoba di Indonesia. Kehadiran Bobon Santoso diharapkan dapat menjangkau lebih banyak masyarakat, khususnya generasi muda, melalui media sosialnya.
Kepala BNN, Komjen Martinus Hukom, menjelaskan bahwa kehadiran Bobon Santoso memiliki makna simbolis. Ia mewakili gaya hidup sehat dan produktif, kontras dengan dampak negatif dari penyalahgunaan narkoba. "Chef Bobon ini simbolis bahwa bagi manusia itu yang sehat adalah makanan yang sehat, produktif dengan kegiatan-kegiatan yang produktif. Jadi, bukan dengan kegiatan-kegiatan yang negatif seperti menjual narkoba," jelas Martinus kepada awak media.
Kampanye ini melibatkan ratusan warga Kampung Boncos. Selain deklarasi, acara juga dimeriahkan dengan kegiatan memasak ayam dalam jumlah besar yang melibatkan langsung warga dan pejabat BNN. Hal ini bertujuan untuk menciptakan suasana yang ramah dan melibatkan masyarakat secara aktif dalam upaya pemberantasan narkoba.
Kampanye Anti-Narkoba Lewat Sosok Bobon Santoso
Strategi BNN melibatkan influencer seperti Bobon Santoso dinilai efektif untuk menjangkau generasi muda. Penggunaan media sosial sebagai platform kampanye diharapkan dapat menjangkau khalayak yang lebih luas dan menyampaikan pesan anti-narkoba dengan cara yang lebih menarik dan mudah dipahami.
Komjen Martinus Hukom menekankan pentingnya peran media sosial dalam menyebarluaskan kampanye anti-narkoba. "Dengan membawa Chef Bobon ke sini, kita ingin menyampaikan narasi tentang bahaya narkoba ini secara luas dengan menggunakan kapasitas media sosialnya Chef Bobon," ujarnya. Hal ini sejalan dengan upaya BNN untuk memanfaatkan teknologi dan tren terkini dalam memerangi penyalahgunaan narkoba.
Data yang disampaikan BNN menunjukkan angka pengguna narkoba di dunia mencapai 296 juta orang atau 5,8 persen dari populasi global. Di Indonesia sendiri, survei tahun 2023 mencatat 3,33 juta pengguna narkoba. Angka ini menjadi perhatian serius dan mendorong BNN untuk terus meningkatkan upaya pencegahan dan pemberantasan narkoba.
Bahaya Narkoba bagi Kehidupan Bangsa
BNN menegaskan bahaya narkoba yang mengancam sendi-sendi kehidupan bangsa. Penyalahgunaan narkoba tidak hanya merusak kesehatan fisik dan mental, tetapi juga merusak moral dan relasi sosial. Oleh karena itu, upaya pemberantasan narkoba membutuhkan kerja sama dari semua pihak, termasuk masyarakat.
"Narkoba kita ketahui adalah perusak, perusak mental, perusak moral, perusak kesehatan dan yang akhirnya merusak relasi-relasi sosial. Maka dari itu mesti kita lawan bersama," tegas Komjen Martinus Hukom. Pesan ini menekankan pentingnya kesadaran kolektif dalam melawan bahaya narkoba.
Kegiatan memasak ayam dalam jumlah besar yang melibatkan warga Kampung Boncos juga menjadi bagian dari strategi BNN untuk mendekatkan diri kepada masyarakat dan menciptakan rasa kebersamaan dalam upaya pemberantasan narkoba. Hal ini menunjukkan komitmen BNN untuk melibatkan masyarakat secara aktif dalam program-program anti-narkoba.
Kampanye ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya narkoba dan mendorong partisipasi aktif dalam upaya pencegahan dan pemberantasannya. Dengan menggandeng influencer seperti Bobon Santoso, BNN berupaya untuk menjangkau lebih banyak orang dan menciptakan dampak yang lebih luas.