BPBD Temanggung Siapkan 90 Tangki Air Bersih Antisipasi Kekeringan 2025
BPBD Temanggung menyiapkan 90 tangki air bersih untuk menghadapi musim kemarau 2025, meskipun prediksi BMKG menunjukkan musim kemarau tahun ini lebih pendek.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, telah menyatakan kesiapannya dalam menghadapi musim kemarau tahun 2025 dengan menyiapkan sebanyak 90 tangki air bersih untuk didistribusikan ke daerah-daerah yang mengalami kekeringan. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Temanggung, Totok Nursetyanto, pada Selasa, 6 Mei 2024 di Temanggung. Persiapan ini dilakukan sebagai langkah antisipasi potensi krisis air bersih di wilayah tersebut.
Jumlah tangki air yang disiapkan untuk tahun 2025 sedikit lebih rendah dibandingkan tahun 2024. Pada tahun 2024, BPBD Temanggung telah menyalurkan sebanyak 115 tangki air bersih. Perbedaan ini didasarkan pada prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang memperkirakan musim kemarau tahun 2024 akan lebih pendek dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun demikian, BPBD tetap bersiap menghadapi potensi kekeringan.
"Seandainya nanti ada kekurangan dalam pendistribusian, kita ajuk lagi ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Temanggung," ujar Totok Nursetyanto. Pernyataan ini menunjukkan komitmen BPBD Temanggung untuk memastikan ketersediaan air bersih bagi masyarakat, meskipun jumlah tangki yang disiapkan terbatas. BPBD akan melakukan evaluasi dan penyesuaian jika diperlukan.
Antisipasi Kekeringan di Temanggung
Wilayah Kabupaten Temanggung diperkirakan akan kembali mengalami kekeringan di beberapa kecamatan pada tahun 2025. Berdasarkan data tahun 2024, sekitar 12 hingga 14 dari 19 kecamatan di Kabupaten Temanggung berpotensi mengalami kekeringan. Kecamatan-kecamatan yang biasanya terdampak kekeringan meliputi Bulu, Kaloran, Pringsurat, dan Bejen. BPBD Temanggung akan memprioritaskan pendistribusian air bersih ke daerah-daerah tersebut.
Strategi pendistribusian air bersih tahun 2025 akan mengacu pada pola pendistribusian tahun 2024. "Kita masih mempolakan yang kemarin, tahun 2024 kita gunakan di tahun 2025," jelas Totok. Hal ini menunjukkan bahwa BPBD Temanggung akan memanfaatkan data dan pengalaman dari tahun sebelumnya untuk memaksimalkan efisiensi dan efektivitas pendistribusian air bersih.
Selain pendistribusian air bersih, BPBD Temanggung juga telah berupaya mengurangi dampak kekeringan dengan memberikan bantuan berupa alat penampungan air kepada masyarakat di daerah rawan kekeringan. Tercatat sebanyak 16 tempat telah menerima bantuan penampungan air pada tahun 2024.
Upaya Mitigasi Kekeringan Jangka Panjang
Meskipun upaya pendistribusian air bersih merupakan langkah penting dalam mengatasi kekeringan, BPBD Temanggung juga menyadari pentingnya upaya mitigasi jangka panjang. Pemberian bantuan berupa alat penampungan air merupakan salah satu contoh upaya tersebut. Dengan adanya penampungan air, masyarakat dapat menyimpan air hujan untuk digunakan pada saat musim kemarau. Hal ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap bantuan air bersih dari pemerintah.
Langkah-langkah lain yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak kekeringan jangka panjang adalah dengan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya konservasi air, serta melakukan reboisasi dan penghijauan di daerah-daerah yang rawan kekeringan. Kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait sangat penting dalam upaya mitigasi kekeringan ini.
Dengan adanya persiapan yang matang dan upaya mitigasi yang terencana, diharapkan dampak kekeringan di Kabupaten Temanggung pada tahun 2025 dapat diminimalisir. BPBD Temanggung berkomitmen untuk terus berupaya memberikan yang terbaik bagi masyarakat Temanggung.
Persiapan yang dilakukan oleh BPBD Temanggung ini menunjukkan kesiapsiagaan pemerintah daerah dalam menghadapi bencana kekeringan. Semoga langkah-langkah yang telah dan akan dilakukan dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Temanggung.