BRI Dukung Peningkatan Manufaktur lewat Layanan Perbankan Unggulan
BRI optimistis terhadap pertumbuhan industri manufaktur dan siap mendukungnya lewat layanan perbankan unggulan serta kerja sama strategis dengan Himpunan Kawasan Industri (HKI).

Jakarta, 23 Maret 2024 - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) menyatakan komitmennya untuk mendorong pertumbuhan sektor manufaktur di Indonesia. Hal ini diwujudkan melalui dukungan layanan dan produk perbankan unggulan yang dirancang untuk menunjang ekosistem bisnis di kawasan industri. Direktur Commercial, Small and Medium Business BRI, Amam Sukriyanto, mengungkapkan optimisme terhadap peningkatan pertumbuhan industri manufaktur di masa mendatang.
Amam Sukriyanto menyampaikan, "BRI selalu mendukung upaya-upaya positif yang dapat membawa industri Indonesia terus tumbuh pesat." Sebagai bentuk nyata komitmen tersebut, BRI telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Himpunan Kawasan Industri (HKI) pada Selasa, 18 Maret 2024. Penandatanganan ini disaksikan langsung oleh Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza, dalam acara Gathering Nasional Kawasan Industri 2025 di Menara BRILiaN, Jakarta.
Kerja sama strategis ini diharapkan dapat mengoptimalkan pertumbuhan bisnis di kawasan industri seluruh Indonesia. Dengan layanan perbankan yang komprehensif, BRI optimistis dapat berkontribusi signifikan terhadap pencapaian target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen pada periode 2025-2029. Dukungan BRI ini sejalan dengan misi Asta Cita pemerintah, khususnya poin kelima yang menekankan pentingnya hilirisasi dan pengembangan industri berbasis sumber daya alam untuk meningkatkan nilai tambah dalam negeri.
Sinergi BRI dan HKI untuk Dorong Daya Saing Industri
Kolaborasi antara BRI dan HKI merupakan langkah strategis untuk menciptakan ekosistem industri yang lebih berdaya saing. BRI berkomitmen untuk terus mendorong pembiayaan berkelanjutan, termasuk skema khusus bagi kawasan industri yang ramah lingkungan. Hal ini diharapkan dapat semakin mengembangkan investasi di sektor manufaktur.
Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin), Faisol Riza, menekankan pentingnya kawasan industri sebagai pusat ekosistem industrialisasi yang mendorong produktivitas nasional. Beliau juga menyoroti peran vital sektor industri pengolahan nonmigas sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia.
"Pada tahun 2024, sektor industri pengolahan non migas masih menjadi penyumbang PDB nasional terbesar yaitu 17,16 persen dengan tingkat pertumbuhan sebesar 4,75 persen, dan memberikan penerimaan pajak terbesar hingga mencapai angka 25,84 persen," jelas Wamenperin Riza. Hal ini menunjukkan kontribusi signifikan sektor industri pengolahan nonmigas terhadap perekonomian Indonesia, baik sebagai pencipta nilai tambah maupun lapangan kerja.
BRI menyadari pentingnya peran sektor manufaktur dalam perekonomian nasional. Oleh karena itu, BRI berkomitmen untuk menyediakan layanan perbankan yang terintegrasi dan inovatif untuk mendukung pertumbuhan industri manufaktur. Layanan ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan spesifik industri manufaktur, mulai dari pembiayaan, pengelolaan keuangan, hingga solusi digital.
Dukungan Komprehensif BRI untuk Industri Manufaktur
- Pembiayaan yang komprehensif dan fleksibel untuk berbagai skala usaha manufaktur.
- Solusi digital untuk mempermudah pengelolaan keuangan dan operasional bisnis.
- Program pendampingan dan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas pelaku usaha manufaktur.
- Skema pembiayaan khusus untuk kawasan industri berwawasan lingkungan.
Dengan dukungan yang komprehensif dari BRI, diharapkan industri manufaktur Indonesia dapat semakin berkembang dan berdaya saing di tingkat global. Kerja sama strategis dengan HKI semakin memperkuat komitmen BRI dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui sektor manufaktur yang berkelanjutan.
Langkah BRI ini menunjukkan komitmen nyata dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui sektor riil, khususnya industri manufaktur. Dengan sinergi yang kuat antara sektor perbankan dan industri, diharapkan Indonesia dapat mencapai target pertumbuhan ekonomi yang telah ditetapkan.