BTN Optimistis Aset Tembus Rp500 Triliun di 2025
Bank Tabungan Negara (BTN) optimis asetnya akan mencapai Rp500 triliun pada akhir 2025, ditopang pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga yang solid serta keberhasilan program-program strategis.
![BTN Optimistis Aset Tembus Rp500 Triliun di 2025](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/12/000104.784-btn-optimistis-aset-tembus-rp500-triliun-di-2025-1.jpeg)
Jakarta, 11 Februari 2025 - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menyampaikan optimisme besar dalam proyeksi pertumbuhan asetnya. Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, menyatakan keyakinan bahwa aset BTN akan melampaui angka Rp500 triliun pada akhir tahun 2025. Pernyataan ini disampaikan menyusul pencapaian aset sebesar Rp469,61 triliun pada akhir tahun 2024. Keberhasilan ini menjadi landasan kuat bagi target ambisius tersebut.
Strategi Menuju Rp500 Triliun
Di tengah dinamika ekonomi makro yang penuh tantangan, BTN telah merumuskan sejumlah strategi jitu. Salah satu fokus utama adalah going beyond mortgage, yaitu memperluas layanan perbankan yang lebih komprehensif. Langkah ini bertujuan menciptakan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan, sehat, dan solid. Program Tiga Juta Rumah yang digagas pemerintah juga menjadi pendorong utama optimisme BTN.
Nixon Napitupulu menekankan bahwa proyeksi tembus Rp500 triliun sangat realistis, didukung oleh pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga (DPK) yang konsisten. Pada tahun 2024, penyaluran kredit dan pembiayaan mencapai Rp357,97 triliun, meningkat 7,3 persen year on year (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya.
Pertumbuhan Kredit yang Signifikan
Pertumbuhan kredit BTN pada tahun 2024 didorong oleh kinerja KPR yang sangat baik, baik subsidi maupun non-subsidi. KPR Subsidi mencapai Rp173,84 triliun (naik 7,5 persen yoy), sementara KPR Non-Subsidi mencapai Rp105,95 triliun (naik 10,2 persen yoy). Kinerja positif juga terlihat pada segmen kredit bermargin tinggi (high yield loans) seperti KUR, KAR, dan KRING, yang tumbuh 13,9 persen (yoy) menjadi Rp16,4 triliun. Keberhasilan ini merupakan hasil kerja sama strategis dengan berbagai pihak dan inovasi layanan.
BTN juga berhasil menjaga kualitas penyaluran kredit dengan menerapkan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko yang ketat. Rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL gross) tercatat di angka 3,16 persen dan diproyeksikan turun di bawah 3 persen pada tahun 2025. Penerapan teknologi dalam manajemen risiko menjadi kunci keberhasilan ini.
Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK)
Di sisi perolehan dana masyarakat, BTN mencatatkan pertumbuhan DPK sebesar 9,1 persen (yoy) menjadi Rp381,67 triliun pada tahun 2024. Pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan DPK industri (4,48 persen yoy). Kontribusi dana murah (CASA) mencapai 54,1 persen dari total DPK, meningkat dari 53,7 persen pada tahun 2023. Pertumbuhan CASA sendiri mencapai 9,8 persen (yoy).
Keberhasilan BTN dalam mengelola likuiditas tercermin dari rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) yang berada di level 93,8 persen pada akhir 2024. Hal ini menunjukkan kemampuan BTN dalam mengelola likuiditas di tengah persaingan industri perbankan yang ketat.
Transformasi Digital dan Kinerja BTN Syariah
BTN juga menunjukkan komitmen kuat dalam transformasi digital. Aplikasi mobile banking BTN, Bale by BTN (sebelumnya BTN Mobile), telah mencapai 2,2 juta pengguna pada akhir 2024, meningkat 107 persen (yoy). BTN menargetkan peningkatan jumlah pengguna hingga 3,6 juta hingga 4 juta pada tahun 2025.
Kinerja BTN Syariah juga menunjukan pertumbuhan yang signifikan. Pada tahun 2024, BTN Syariah membukukan laba bersih sebesar Rp872 miliar (naik 24,2 persen yoy), dengan penyaluran pembiayaan meningkat 18,3 persen (yoy) menjadi Rp44 triliun dan pertumbuhan DPK mencapai 18,7 persen (yoy) menjadi Rp50 triliun. Aset BTN Syariah juga meningkat 11,6 persen (yoy) menjadi Rp61 triliun. Keberhasilan ini memperkuat posisi BTN Syariah menjelang menjadi Bank Umum Syariah (BUS) pada tahun 2025.
Kesimpulan
Dengan berbagai strategi dan pencapaian positif di tahun 2024, BTN optimistis dapat mencapai target aset Rp500 triliun pada akhir tahun 2025. Pertumbuhan kredit yang solid, peningkatan DPK, transformasi digital, dan kinerja BTN Syariah menjadi faktor kunci pencapaian target tersebut. Komitmen BTN dalam mendukung program pemerintah dan inovasi layanan menjadi kunci kesuksesan di masa mendatang.