Bulog Dukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Natuna dengan Pasokan Beras
Perum Bulog Natuna menyediakan beras untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan berperan aktif menjaga ketahanan pangan daerah dengan menyerap hasil panen petani lokal, meskipun produksi saat ini masih terbatas.
![Bulog Dukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Natuna dengan Pasokan Beras](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/07/220207.303-bulog-dukung-program-makan-bergizi-gratis-mbg-natuna-dengan-pasokan-beras-1.jpeg)
Natuna, Kepulauan Riau - Perum Bulog Cabang Natuna memberikan dukungan penuh terhadap Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Natuna dengan menyediakan pasokan beras. Hal ini disampaikan langsung oleh Pemimpin Perum Bulog Cabang Natuna, Delly Bayu Putra, pada Jumat pekan lalu.
Delly menjelaskan bahwa komitmen Bulog ini merupakan bagian penting dari upaya pemerintah untuk memastikan akses pangan bagi masyarakat Natuna. "Untuk Program MBG, kami mendukung dengan menyediakan komoditas beras," ujarnya saat dikonfirmasi.
Peran Bulog dalam Ketahanan Pangan Natuna
Lebih lanjut, Delly menjelaskan bahwa Bulog telah menjadi pemasok beras utama bagi masyarakat Natuna. Sebagian besar beras yang dikonsumsi masyarakat berasal dari Bulog karena hasil panen petani lokal belum mampu memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat. Bulog mendatangkan beras dari luar daerah untuk menutupi kekurangan ini. Delly memperkirakan penyaluran beras dari Gudang Bulog ke masyarakat mencapai sekitar 112 ton per bulan.
Ia menambahkan, "Rata-rata hasil panen petani disimpan dan digunakan untuk kebutuhan pribadi." Ini menunjukkan bahwa produksi beras lokal masih belum memadai untuk memenuhi permintaan pasar.
Selain mendukung program MBG, Bulog juga berperan penting dalam menjaga ketahanan pangan di Natuna. Mereka aktif menyerap beras dari petani lokal untuk kemudian didistribusikan kembali ke masyarakat. Bulog telah melakukan sosialisasi langsung ke kelompok tani mengenai kesiapan mereka untuk menyerap gabah atau beras petani.
Serapan Gabah dan Beras Petani Natuna
Respon dari para petani terhadap inisiatif Bulog ini terbilang positif. Namun, setelah berdiskusi dengan beberapa kelompok tani, diketahui bahwa hasil panen saat ini masih terbatas dan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan pribadi petani dan sebagian kecil masyarakat. Meskipun demikian, Bulog tetap optimis dan siap menyerap hasil panen jika terjadi surplus produksi pada musim berikutnya.
"Jika hasil panen ke depan surplus, kami siap menampung," tegas Delly. Bulog menilai beras hasil panen petani Natuna memiliki kualitas yang baik dan layak untuk dipasarkan. Mereka berharap hasil panen mendatang akan meningkat secara signifikan.
Delly juga menyebutkan harga gabah kering saat ini mencapai Rp6.500 per kilogram. Ini menjadi informasi penting bagi petani dalam merencanakan dan mengelola hasil panen mereka.
Kesimpulan
Peran Bulog di Natuna sangat krusial dalam menjamin ketersediaan beras dan mendukung program pemerintah seperti MBG. Meskipun produksi beras lokal masih terbatas, komitmen Bulog untuk menyerap hasil panen petani dan menyediakan beras berkualitas menunjukkan upaya nyata dalam menjaga ketahanan pangan di daerah tersebut. Ke depannya, diharapkan kerjasama antara Bulog dan petani Natuna dapat terus ditingkatkan untuk meningkatkan produksi beras lokal dan kesejahteraan petani.