Bupati Bantul: Retret Akmil Butuh Mental dan Intelektual yang Kuat
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, menekankan pentingnya kesiapan mental dan intelektual bagi kepala daerah dalam mengikuti retret kepemimpinan di Akmil Magelang.

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, baru-baru ini mengungkapkan pentingnya kesiapan mental dan intelektual bagi para kepala daerah di Indonesia. Pernyataan ini disampaikan menyusul rencana keikutsertaannya dalam sebuah retret kepemimpinan di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah. Retret tersebut, yang akan berlangsung selama delapan hari pada 21-28 Februari 2025, dirancang untuk meningkatkan kapasitas kepemimpinan para kepala daerah.
Retret di Akmil ini bukan sekadar kegiatan biasa. Menurut Bupati Halim, acara ini telah dirancang secara matang dengan materi yang komprehensif. Hal ini disampaikannya usai resepsi pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Bantul periode 2025-2030 di Bantul, DIY, Jumat lalu. Ia menegaskan bahwa kesiapan fisik, mental, dan intelektual sangat krusial untuk dapat mengikuti dan mengambil manfaat maksimal dari kegiatan tersebut.
Lebih lanjut, Bupati Halim menjelaskan bahwa retret tersebut akan menghadirkan 40 narasumber terkemuka, termasuk para menteri, wakil menteri, dan pejabat eselon satu. Enam materi utama akan disampaikan, yang semuanya berfokus pada peningkatan kualitas kepemimpinan dan problem solving. Retret ini akan ditutup dengan stadium general oleh Presiden Prabowo Subianto pada tanggal 28 Februari 2025.
Kesiapan Mental dan Intelektual: Kunci Sukses Retret Akmil
Bupati Halim menekankan betapa pentingnya kesiapan mental dan intelektual dalam menghadapi tantangan retret di Akmil. Diskusi-diskusi yang akan berlangsung akan fokus pada problem solving, menuntut para peserta untuk mampu menemukan solusi atas permasalahan rakyat. "Di Akmil ini retret sudah dirancang sedemikian rupa, sehingga diperlukan kesiapan fisik, kesiapan mental, kesiapan intelektual," ujar Bupati Halim.
Ia juga melihat retret ini sebagai sebuah tradisi baru yang positif, yang tidak hanya mengasah kemampuan mental dan intelektual, tetapi juga fisik. Hal ini, menurutnya, dapat menginspirasi daerah lain untuk melakukan hal serupa. "Ini memang tradisi baru yang sangat positif. Tidak hanya kesiapan mental dan intelektual saja, fisik juga harus digembleng, maka ini menginspirasi seluruh daerah untuk melakukan hal yang sama," tambahnya.
Lebih jauh, Bupati Halim berharap agar retret ini dapat meningkatkan kapasitas aparatur birokrasi di seluruh Indonesia. Ia menekankan pentingnya kesiapan fisik, mental, dan intelektual bagi seluruh aparatur, dari tingkat OPD hingga pamong desa. Dengan demikian, diharapkan tercipta kekompakan dan komitmen yang kuat dalam menjalankan tugas pemerintahan.
Baris-Berbaris: Simbol Kekompakan dan Disiplin
Bupati Halim juga menyoroti pentingnya kegiatan baris-berbaris dalam retret tersebut. Menurutnya, kegiatan ini penting untuk melatih kekompakan dan kedisiplinan aparatur. Ia berpendapat bahwa jika kekompakan saja sulit dicapai dalam hal yang kecil seperti baris-berbaris, maka akan lebih sulit lagi dalam menghadapi permasalahan yang lebih besar.
Oleh karena itu, Bupati Halim berencana untuk menerapkan hal serupa di tingkat OPD, camat, lurah, dan pamong. Tujuannya adalah untuk memastikan seluruh aparatur di Kabupaten Bantul memiliki kesiapan fisik, mental, dan intelektual yang memadai serta memiliki komitmen yang sama dalam menjalankan tugas pemerintahan. "Maka ini nanti akan kami turunkan ke level OPD (organisasi perangkat daerah), camat, lurah dan pamong, agar semuanya sehat, semua kompak, semua memiliki komitmen yang sama," tegasnya.
Lebih lanjut, Bupati Halim juga menekankan pentingnya penyelenggaraan pemerintahan yang on the track di era kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Ia berharap seluruh kepala daerah dan aparatur birokrasi dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan penuh komitmen. "Ini harus sudah menjadi komitmen baru, karena kita menghadapi tantangan yang baru," pungkasnya.
Dengan demikian, retret di Akmil ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi para kepala daerah dan aparatur birokrasi untuk meningkatkan kapasitas diri, sehingga mampu menghadapi tantangan pemerintahan di masa mendatang dengan lebih efektif dan efisien.