CCTV Rusak Hambat Pencarian Alvaro, Anak Hilang di Pesanggrahan
Pencarian Alvaro Kiano Nugroho, anak hilang di Pesanggrahan, terhambat kerusakan CCTV di Masjid Muflihun, lokasi terakhir ia terlihat, 51 hari lalu.

Jakarta, 27 April 2024 - Kasus hilangnya Alvaro Kiano Nugroho di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, memasuki babak baru dengan terungkapnya kendala utama dalam proses pencarian: kerusakan kamera pengawas (CCTV). Alvaro, yang hilang sejak Kamis (6/3), telah menghilang selama 51 hari atau hampir dua bulan. Kejadian ini terjadi di sekitar Masjid Muflihun, tempat Alvaro terakhir kali terlihat sebelum menghilang, dan kini CCTV yang seharusnya dapat membantu mengungkap misteri ini justru rusak.
Kepolisian Resort Metro Jakarta Selatan, melalui Kasi Humas Kompol Murodih, mengungkapkan bahwa CCTV di Masjid Muflihun, lokasi kunci dalam penyelidikan, mengalami kerusakan dan tidak dapat diakses. Hal ini menjadi hambatan signifikan dalam upaya rekonstruksi kejadian dan pencarian Alvaro. "Untuk hambatan sementara memang di TKP pada saat kejadian itu CCTV tidak bisa dibuka karena rusak," jelas Kompol Murodih dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.
Ketidakmampuan polisi untuk mengakses rekaman CCTV Masjid Muflihun menjadi pukulan telak bagi proses investigasi. Rekaman tersebut berpotensi menyimpan petunjuk krusial terkait keberadaan Alvaro pada saat terakhir kali terlihat. Tanpa rekaman CCTV yang berfungsi, pencarian menjadi lebih sulit dan mengandalkan informasi lain yang mungkin terbatas.
Kendala Teknis dan Penyelidikan Lebih Lanjut
Kerusakan CCTV di Masjid Muflihun menjadi fokus utama kendala teknis dalam pencarian Alvaro. Polisi mengakui kesulitan dalam melacak pergerakan Alvaro melalui rekaman CCTV yang rusak. Ketiadaan rekaman visual membuat proses investigasi menjadi lebih kompleks dan bergantung pada keterangan saksi dan bukti-bukti lain yang tersedia.
Selain kendala teknis, polisi juga berencana untuk menggali keterangan dari ayah Alvaro yang saat ini menjalani hukuman pidana di Lapas Cipinang. "Ya sementara juga kita akan coba mintai keterangan dari pihak orangtua, karena sementara orangtua si korban masih ditempatkan di tempat khusus," ujar Kompol Murodih. Informasi dari ayah Alvaro diharapkan dapat memberikan petunjuk baru terkait kasus ini.
Proses penyelidikan juga melibatkan keterangan dari saksi-saksi lain di sekitar Masjid Muflihun. Polisi berupaya mengumpulkan informasi sebanyak mungkin untuk mempersempit ruang lingkup pencarian dan mengungkap kronologi hilangnya Alvaro.
Dugaan Penculikan dan Kronologi Kejadian
Kakek Alvaro, Tugimin (71), mengungkapkan dugaan penculikan yang disampaikan oleh marbut Masjid Al-Muflihun. Menurut keterangan marbut, seorang pria yang mengaku sebagai ayah Alvaro diduga terlibat dalam hilangnya cucu kesayangannya. Dugaan ini menambah kompleksitas kasus dan menjadi fokus penyelidikan selanjutnya.
Sebelum menghilang, Alvaro izin kepada keluarganya untuk melaksanakan shalat Maghrib di masjid dekat rumahnya di kawasan Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Namun, setelah shalat Maghrib, Alvaro tidak kunjung pulang. Keluarga yang cemas kemudian mencari keberadaannya, termasuk menanyakan kepada teman-teman Alvaro yang juga melaksanakan shalat di masjid tersebut. Sayangnya, teman-temannya mengaku tidak bersama Alvaro setelah shalat.
Setelah upaya pencarian keluarga tidak membuahkan hasil, mereka akhirnya melaporkan hilangnya Alvaro ke pihak kepolisian. Polisi kini tengah bekerja keras untuk mengungkap misteri hilangnya Alvaro dan berharap dapat segera menemukannya dalam keadaan selamat.
Ciri-ciri terakhir Alvaro adalah memakai kaos hitam, celana panjang hitam, dan sandal hitam. Ia bertubuh kurus, berkulit gelap, berambut cepak, dan memiliki lesung pipi.
Polisi berharap dengan informasi yang telah dihimpun dan keterangan dari berbagai pihak, termasuk ayah Alvaro, misteri hilangnya Alvaro dapat segera terungkap dan Alvaro dapat segera ditemukan.