Debt Collector Keroyok Advokat di Surabaya, Empat Pelaku Ditangkap
Polrestabes Surabaya menangkap empat debt collector yang mengeroyok seorang advokat di Karang Pilang pada 13 Januari 2024; para pelaku terancam hukuman tujuh tahun penjara.

Polisi berhasil meringkus empat debt collector yang diduga kuat melakukan pengeroyokan terhadap seorang advokat di sebuah depot di Karang Pilang, Surabaya. Peristiwa ini terjadi pada Senin, 13 Januari 2024, sekitar pukul 19.00 WIB.
Keempat debt collector tersebut kini telah diamankan oleh pihak berwajib. Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Luthfie Sulistiawan, menjelaskan kronologi kejadian dalam konferensi pers di kantornya. Ia menyatakan bahwa para pelaku diduga menggunakan kekerasan terhadap korban, seorang advokat yang mewakili nasabah bank dengan tunggakan kartu kredit.
Korban, Tjetjep Mohammad Yasien alias Gus Yasien, mengalami luka memar di kepala, pipi, leher, dan punggung akibat aksi brutal para debt collector. Polisi berhasil mengidentifikasi keempat tersangka, yaitu NBM (32), AAJO (24), RDK (19), dan AA (30). Keempatnya berstatus karyawan swasta dan langsung ditahan setelah penangkapan.
Modus operandi para pelaku terbilang kejam. Mereka memaksa korban duduk lalu mengeroyoknya ketika korban menolak. Selain melakukan penganiayaan fisik, para debt collector juga merusak sejumlah perabot di depot, termasuk tiga kursi plastik dan sebuah tempat sendok. Semua barang bukti, termasuk flashdisk berisi rekaman video pengeroyokan, jaket, kemeja, kaos korban, dan perabot rusak, sudah diamankan pihak kepolisian.
Atas perbuatannya, keempat tersangka dijerat dengan Pasal 170 KUHP tentang kekerasan terhadap orang atau barang. Ancaman hukumannya cukup berat, yaitu maksimal tujuh tahun penjara. Kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut, mengingat polisi menduga masih ada pelaku lain yang terlibat.
Kombes Pol Luthfie Sulistiawan juga menyampaikan imbauan kepada masyarakat agar segera melaporkan segala bentuk tindakan kekerasan yang terjadi di lingkungan sekitar. Hal ini penting untuk menjaga ketertiban dan keamanan bersama. Pihak kepolisian berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus ini dan menegaskan bahwa kekerasan dalam bentuk apa pun tidak akan ditolerir di Surabaya.
Polisi menegaskan komitmennya untuk menciptakan Surabaya yang aman dan kondusif. Keberhasilan penangkapan para debt collector ini menjadi bukti keseriusan aparat dalam menangani kasus kekerasan dan memberikan rasa aman kepada warga Surabaya. Kasus ini diharapkan menjadi pelajaran bagi pihak lain agar menghindari tindakan main hakim sendiri dan menghormati hukum yang berlaku.