Dekranasda NTB Dorong Pelabuhan Gili Mas Jadi Daya Tarik Wisatawan Kelas Dunia
Ketua Dekranasda NTB mendorong pengembangan Pelabuhan Gili Mas di Lombok Barat menjadi destinasi wisata kelas dunia dengan tata kelola yang inovatif dan daya tarik kearifan lokal.

Lombok Barat, NTB (ANTARA) - Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Sinta Muhamad Iqbal, mendorong pengembangan Pelabuhan Gili Mas di Lembar, Lombok Barat, menjadi daya tarik wisata kelas dunia. Inisiatif ini dilatarbelakangi oleh potensi wisata NTB yang luar biasa, termasuk kawasan Pelabuhan Gili Mas, namun membutuhkan inovasi dalam tata kelola, pengemasan, dan pemasaran untuk menarik wisatawan mancanegara.
Sinta menekankan pentingnya kesiapan masyarakat NTB dalam menyambut wisatawan, khususnya dengan menonjolkan kearifan lokal sebagai identitas daerah. Ia berharap NTB tetap mempertahankan jati diri dan identitasnya dalam pengembangan sektor pariwisata. Dukungan dari Pelindo dalam pengembangan desa wisata di sekitar pelabuhan juga diharapkan, dengan fokus utama pada kepuasan wisatawan agar terhindar dari pengalaman buruk yang dapat merusak citra NTB.
Pengembangan Pelabuhan Gili Mas sebagai pintu masuk wisata melalui jalur laut sangat penting, mengingat potensi kunjungan wisatawan domestik dan internasional yang signifikan. Selain itu, Sinta juga menyoroti pentingnya pengelolaan sampah dan penambahan area hijau untuk menciptakan suasana nyaman dan sejuk di kawasan pelabuhan, sehingga kesan mewah yang dirasakan wisatawan di kapal dapat berlanjut saat mereka tiba di darat. Ia berharap wisatawan tetap merasakan kenyamanan dan kemewahan layaknya berada di kapal pesiar.
Peningkatan Kunjungan Kapal Pesiar dan Potensi Pelabuhan Gili Mas
Jumlah kapal pesiar yang dijadwalkan bersandar di Pelabuhan Gili Mas terus meningkat. Pada tahun 2025, tercatat 28 kapal pesiar dengan ribuan wisatawan dijadwalkan berkunjung, berdasarkan surat pemberitahuan dari Pelindo. Sementara itu, sepanjang tahun 2024, sebanyak 22 kapal pesiar telah singgah, membawa total 72.910 penumpang ke Lombok. Rata-rata kapal hanya bersandar selama 12 jam di Pelabuhan Gili Mas.
Kepala Dinas Perhubungan NTB, Lalu Moh Faozal, menyatakan bahwa Pelabuhan Gili Mas memiliki potensi besar bagi NTB dan Lombok Barat, baik sebagai jalur transportasi maupun destinasi wisata. Ia menyebutkan empat aktivitas bisnis potensial di kawasan tersebut, yaitu Tugu Mas, Gili Mas, Pelabuhan Yacht, dan rencana pembangunan peti kemas.
Pembangunan Gili Mas awalnya melibatkan reklamasi lebih dari 15 hektare kawasan pantai di Kecamatan Lembar. Ke depannya, Pelabuhan Gili Mas bahkan direncanakan akan dikembangkan menjadi terminal peti kemas, serupa dengan Pelabuhan Perak di Surabaya.
Potensi Pengembangan Lebih Lanjut:
- Pengembangan infrastruktur dan fasilitas pendukung pariwisata di sekitar Pelabuhan Gili Mas.
- Peningkatan kualitas layanan dan kebersihan di area pelabuhan.
- Sosialisasi dan pelatihan bagi masyarakat lokal untuk meningkatkan keramahan dan pelayanan kepada wisatawan.
- Kerjasama yang lebih erat antara pemerintah, Pelindo, dan masyarakat lokal dalam pengelolaan dan pengembangan Pelabuhan Gili Mas.
Dengan pengelolaan yang tepat dan pengembangan berkelanjutan, Pelabuhan Gili Mas berpotensi menjadi destinasi wisata kelas dunia yang mampu memberikan dampak positif bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat NTB.