Dermaga Ambruk di Lingga, Dua Remaja Luka Ringan
Insiden ambruknya dermaga di Pelabuhan Tajur Resun, Lingga, Kepulauan Riau, mengakibatkan dua remaja luka ringan dan belasan warga tercebur laut; konstruksi dermaga yang sudah tua dan cuaca ekstrem diduga menjadi penyebabnya.

Kecelakaan nahas terjadi di Pelabuhan Tajur Resun, Kecamatan Senayang, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau, Minggu siang (6/4) sekitar pukul 12.30 WIB. Ambruknya sebuah dermaga mengakibatkan dua remaja mengalami luka ringan dan lebih dari sepuluh warga lainnya tercebur ke laut. Peristiwa ini terjadi saat rombongan warga hendak menghadiri acara pernikahan di daerah tersebut dan melintasi dermaga yang diduga tak mampu menahan beban.
Kedua remaja yang mengalami luka ringan, Aira Julianti (16) dan Suci Ramadhani (19), merupakan pelajar asal Desa Baran. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Kedua korban telah mendapatkan perawatan medis di rumah sakit terdekat dan diperbolehkan pulang pada sore harinya. Kapolsek Senayang Polres Lingga, Iptu Supriono, membenarkan kejadian ini dan menjelaskan kronologi peristiwa tersebut.
"Syukur alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Namun, dua pelajar mengalami luka ringan karena insiden tersebut," kata Iptu Supriono. Kejadian ini pun langsung ditangani oleh pihak berwajib, termasuk anggota Bhabinkamtibmas Desa Barat, Briptu Muhammad Rezeki Siregar, yang segera tiba di lokasi untuk membantu evakuasi warga.
Dermaga Swadaya Masyarakat yang Sudah Tua
Dermaga yang ambruk tersebut bukanlah infrastruktur pelabuhan resmi, melainkan dibangun secara swadaya oleh masyarakat pada tahun 2011 melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM), menurut keterangan aparat Dinas Perhubungan Lingga. Kondisi dermaga yang sudah tua dan lapuk diduga menjadi penyebab utama ambruknya konstruksi tersebut.
Kapolsek Senayang menjelaskan bahwa beberapa faktor berkontribusi terhadap insiden ini. "Dari hasil pengecekan di lokasi, dermaga diduga ambruk disebabkan beberapa faktor, di antaranya tiang penyangga yang sudah lapuk, material kayu yang sudah rapuh karena usia konstruksi, serta dampak cuaca ekstrem beberapa hari terakhir. Penyebab lainnya karena penumpukan warga pada satu titik turut memperparah kondisi tersebut," ujar Iptu Supriono.
Kondisi tiang penyangga yang lapuk dan material kayu yang rapuh akibat usia konstruksi yang sudah cukup lama, diperparah dengan cuaca ekstrem yang terjadi beberapa hari sebelum kejadian. Penumpukan warga di satu titik juga menambah beban dermaga sehingga mempercepat proses ambruknya.
Setelah kejadian, Polsek Senayang dan pemerintah desa langsung mengamankan lokasi dan memberikan imbauan kepada warga untuk menjauhi area dermaga guna mencegah insiden serupa. Langkah-langkah koordinasi dengan instansi terkait juga dilakukan untuk mempercepat proses perbaikan dermaga.
Jalur Alternatif dan Rencana Pembangunan Dermaga Baru
Untuk memastikan keamanan dan kelancaran akses masyarakat, jalur alternatif telah disediakan untuk aktivitas antar pulau di Pelabuhan Tajur Resun. Pemerintah daerah juga telah merencanakan pembangunan dermaga baru di dekat lokasi kejadian pada tahun depan.
"Kami berharap pemerintah daerah secepatnya memproses kembali pembangunan dermaga yang berperan penting dalam mobilitas dan pergerakan perekonomian masyarakat Desa Baran, khususnya Dusun Resun," harap Iptu Supriono. Dermaga tersebut memang sangat penting bagi mobilitas dan perekonomian masyarakat setempat, sehingga perbaikan dan pembangunan dermaga baru sangat dinantikan.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya pemeliharaan infrastruktur dan antisipasi terhadap faktor-faktor risiko, termasuk kondisi cuaca ekstrem dan kapasitas beban bangunan. Semoga pemerintah daerah dapat segera merealisasikan rencana pembangunan dermaga baru untuk menjamin keselamatan dan kelancaran aktivitas masyarakat di Desa Baran.
Langkah cepat yang dilakukan oleh pihak kepolisian dan pemerintah desa patut diapresiasi. Dengan adanya jalur alternatif dan rencana pembangunan dermaga baru, diharapkan kejadian serupa dapat dicegah di masa mendatang. Peristiwa ini juga menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati saat menggunakan fasilitas umum yang kondisinya perlu dipertanyakan.