Dermaga Yacht Banyuwangi Segera Miliki TPI, Permudah Kunjungan Kapal Pesiar Internasional
Dermaga kapal yacht di Banyuwangi akan dilengkapi Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) untuk memudahkan kapal pesiar asing masuk tanpa perlu ke Bali, mendorong peningkatan pariwisata internasional.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, mengumumkan kabar baik bagi sektor pariwisata Banyuwangi. Dermaga kapal yacht di Pantai Boom Marina akan segera dilengkapi dengan Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI). Hal ini akan memudahkan kapal pesiar dari berbagai negara untuk langsung mengurus izin di Banyuwangi, tanpa perlu lagi melalui Tanjung Benoa, Bali. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara dan memperpanjang durasi kunjungan mereka di Banyuwangi.
Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Bupati Ipuk pada Senin, 10 Maret 2024, setelah bertemu dengan Pelaksana Tugas Kepala Kantor Imigrasi Kelas III Banyuwangi, Eko Juniarto. Pembangunan TPI di Pantai Boom Marina merupakan respon terhadap kebutuhan para pemilik kapal yacht yang selama ini harus menempuh perjalanan tambahan ke Bali untuk mengurus izin. Dengan adanya TPI di Banyuwangi, proses administrasi menjadi lebih efisien dan praktis.
Kehadiran TPI di Pantai Boom Marina diyakini akan memberikan dampak positif yang signifikan terhadap perekonomian Banyuwangi. Tidak hanya mempermudah kedatangan kapal pesiar, tetapi juga akan menarik minat investor untuk mengembangkan fasilitas dan layanan pendukung di kawasan tersebut. Hal ini sejalan dengan visi Banyuwangi untuk menjadi destinasi wisata internasional yang unggul.
Kemudahan Akses untuk Kapal Yacht
Selama ini, kapal yacht yang ingin berlabuh di Banyuwangi harus melalui proses yang cukup rumit. Mereka diharuskan mengurus izin di TPI Tanjung Benoa, Bali, sebelum dapat memasuki perairan Banyuwangi. Proses ini memakan waktu dan biaya tambahan, sehingga seringkali menjadi kendala bagi para pemilik kapal yacht.
Dengan adanya TPI di Pantai Boom Marina, proses tersebut akan disederhanakan. Pemilik kapal yacht dapat langsung mengurus izin di Banyuwangi, sehingga waktu dan biaya yang dibutuhkan akan berkurang secara signifikan. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan kapal yacht ke Banyuwangi.
Bupati Ipuk optimistis bahwa pembangunan TPI ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Banyuwangi. Lebih banyak kapal yacht yang berkunjung berarti lebih banyak devisa yang masuk dan lebih banyak lapangan kerja yang tercipta. Selain itu, pembangunan TPI ini juga akan meningkatkan citra Banyuwangi sebagai destinasi wisata kelas dunia.
Layanan Imigrasi yang Lebih Optimal
Pelaksana Tugas Kepala Kantor Imigrasi Kelas III Banyuwangi, Eko Juniarto, menjelaskan bahwa pihaknya telah mengajukan permohonan kepada Direktorat Jenderal Imigrasi untuk menjadikan Boom Marina sebagai pelabuhan khusus untuk kapal yacht yang dilengkapi TPI. Permohonan tersebut telah mendapat dukungan dan diharapkan Surat Keputusan (SK) akan segera diterbitkan.
Selain pembangunan TPI, Kantor Imigrasi Banyuwangi juga memiliki sejumlah rencana kerja lainnya untuk tahun 2025, salah satunya adalah layanan jemput bola pengurusan paspor bagi orang sakit. Layanan ini akan sangat membantu masyarakat yang membutuhkan pengurusan paspor tetapi terkendala kondisi kesehatan. Petugas imigrasi akan datang langsung ke rumah atau rumah sakit untuk memfasilitasi proses pengambilan foto dan wawancara.
Inovasi layanan ini menunjukkan komitmen Kantor Imigrasi Banyuwangi untuk memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat. Dengan adanya layanan jemput bola ini, diharapkan masyarakat dapat mengurus paspor dengan lebih mudah dan nyaman, tanpa harus repot datang ke kantor imigrasi.
Pembangunan TPI di Dermaga Yacht Banyuwangi merupakan langkah strategis untuk meningkatkan sektor pariwisata dan perekonomian daerah. Dengan kemudahan akses dan layanan imigrasi yang optimal, Banyuwangi siap menyambut lebih banyak wisatawan mancanegara dan semakin memantapkan posisinya sebagai destinasi wisata unggulan di Indonesia.