Dewi Yull: Pengasuhan Inklusif di Tanwir Aisyiyah
Dewi Yull berbagi pengalaman dan praktik baik pengasuhan inklusif dalam acara Tanwir I Aisyiyah, menekankan pentingnya kepercayaan dan keikhlasan dalam mendidik anak, terutama anak berkebutuhan khusus.
Penyanyi kenamaan Dewi Yull berbagi kiat pengasuhan inklusif di Tanwir I Aisyiyah, Jakarta, pada 17 Januari lalu. Di hadapan ratusan peserta, ia membagikan pengalaman berharga dalam mendidik anak, khususnya anak berkebutuhan khusus.
Pengasuhan Inklusif: Sebuah Tantangan dan Berkah
Dewi Yull menekankan pentingnya pendekatan inklusif dalam pengasuhan. Menurutnya, "Tiap anak memiliki karakter, harapan yang berbeda. Tidak semua orang itu sempurna, tapi saya yakin dengan kepercayaan terhadap anak-anak saya, Insya Allah dia akan bertanggung jawab terhadap pilihannya." Pernyataan ini menjadi inti dari pemaparannya tentang manajemen parenting dalam keluarga.
Peran Orang Tua dalam Pendidikan Inklusif
Acara Tanwir I Aisyiyah sendiri menjadikan pendidikan inklusif sebagai isu strategis. Peran orang tua dalam hal ini sangat krusial, dan Dewi Yull, sebagai sosok yang telah menerapkan pengasuhan inklusif, menjadi pembicara yang tepat. Ia berbagi pengalaman mendidik anak berkebutuhan khusus, sebuah proses yang ia gambarkan penuh tantangan namun juga berbuah manis.
Kisah Inspiratif dan Sabar
Ibu dari Surya Sahetapy ini bercerita tentang perjalanan panjangnya dalam mendidik anak. Ia menjelaskan, "Dari cerita tentang bagaimana saya merawat anak saya dan menunggu jawaban atas doa-doa saya, ternyata saya baru mendapatkan jawabannya dari Allah setelah menunggu 30 tahun lamanya." Kisah ini menunjukkan betapa kesabaran dan keikhlasan menjadi kunci dalam menghadapi tantangan pengasuhan anak berkebutuhan khusus.
Kepercayaan dan Keikhlasan: Kunci Utama
Dewi Yull meyakini bahwa berbaik sangka kepada Tuhan adalah kunci untuk mengatasi berbagai permasalahan hidup. Ia juga melihat kesempatan berbicara di Tanwir Aisyiyah sebagai amanah untuk berbagi pengalaman dan saling menguatkan. "Hidup ini luar biasa indah, ada waktu sempurna bagi kita andaikan kita mengalami kesedihan, kesusahan, dan air mata. Tidak perlu takut ataupun cemas maupun ragu-ragu karena itu merupakan pembentukan jiwa kita agar kita bisa yakin dan percaya terhadap Allah SWT.," ujarnya.
Tanwir Aisyiyah: Penguatan Gerakan dan Refleksi
Tanwir Aisyiyah merupakan forum penting bagi Aisyiyah untuk melakukan konsolidasi dan refleksi, terutama setelah Muktamar ke-48 tahun 2022. Aisyiyah menyadari masih adanya ketimpangan sosial, termasuk kemiskinan, akses layanan dasar yang terbatas, dan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Oleh karena itu, diskusi mengenai pendidikan inklusif menjadi sangat relevan.
Kesimpulan: Sebuah Inspirasi
Pengalaman Dewi Yull memberikan inspirasi bagi para orang tua dalam menerapkan pengasuhan inklusif. Pesan utamanya adalah pentingnya kepercayaan, kesabaran, dan keikhlasan dalam mendidik anak, terlepas dari kondisi dan kemampuan mereka. Partisipasinya di Tanwir Aisyiyah semakin memperkuat pentingnya peran orang tua dalam mendukung pendidikan inklusif di Indonesia.