Dinkes Manokwari Perkuat Kader Posyandu untuk Eliminasi Malaria
Dinas Kesehatan Manokwari meningkatkan kemampuan kader Posyandu dalam upaya eliminasi malaria di Papua Barat, menjadikan mereka ujung tombak pencegahan penyakit tersebut.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Manokwari, Papua Barat, gencar meningkatkan kemampuan kader Posyandu dalam upaya eliminasi malaria. Hal ini dilakukan karena kader Posyandu dianggap sebagai ujung tombak keberhasilan program tersebut. Upaya ini melibatkan pelatihan berkala dan penyediaan berbagai media edukasi untuk masyarakat.
Staf Promosi Kesehatan Dinkes Manokwari, Utami, menjelaskan bahwa pelatihan kader Posyandu dilakukan secara rutin. Tujuannya adalah untuk mendukung program pencegahan malaria dan memastikan setiap kader mampu berinovasi dalam memberikan penyuluhan kepada masyarakat. Keberhasilan program ini sangat bergantung pada efektivitas penyampaian informasi di lapangan.
"Kader posyandu menjadi indikator penting dalam keberhasilan pencegahan malaria di Kabupaten Manokwari," ungkap Utami dalam keterangannya di Manokwari, Minggu (2/3). Peran kader Posyandu sangat krusial karena mereka merupakan perpanjangan tangan pemerintah daerah dalam menggelorakan promosi kesehatan, termasuk Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).
Pentingnya Peran Kader Posyandu
Utami menekankan pentingnya peran kader Posyandu dalam menjangkau masyarakat secara langsung. Kedekatan mereka dengan masyarakat memudahkan penyebaran informasi tentang pencegahan malaria, termasuk edukasi mengenai pentingnya minum obat sampai tuntas dan menjaga kebersihan lingkungan. "Kader posyandu mudah menjangkau masyarakat, mengedukasi pentingnya minum obat sampai tuntas, dan jaga kebersihan lingkungan," ujarnya.
Dinkes Manokwari telah menyediakan berbagai media komunikasi, seperti booklet dan spanduk, untuk memudahkan akses informasi bagi masyarakat. Namun, keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada penyediaan informasi, tetapi juga pada kesadaran masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat.
Utami menambahkan bahwa sosialisasi eliminasi malaria juga dilakukan di lingkungan sekolah dasar (SD) melalui integrasi kurikulum muatan lokal. Kerjasama dengan UNICEF dalam program ini bertujuan untuk membekali siswa SD dengan pengetahuan tentang pencegahan, gejala, dan penanganan malaria. Harapannya, siswa-siswa ini dapat menjadi agen perubahan dalam komunitas mereka.
Strategi Pencegahan Malaria
Selain penyuluhan dan edukasi, Dinkes Manokwari juga mendorong masyarakat untuk menerapkan beberapa strategi pencegahan malaria. Beberapa di antaranya adalah penggunaan kelambu untuk menghindari gigitan nyamuk, istirahat yang cukup, dan konsumsi makanan bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh. "Gunakan kelambu supaya bisa menghindari gigitan nyamuk, istirahat yang cukup, dan konsumsi makanan bergizi supaya daya tahan tubuh meningkat," pesan Utami.
Program eliminasi malaria di Manokwari tidak hanya berfokus pada pengobatan, tetapi juga pada upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat. Dengan memberdayakan kader Posyandu dan melibatkan generasi muda melalui pendidikan, diharapkan program eliminasi malaria di Kabupaten Manokwari dapat berjalan efektif dan mencapai target yang telah ditetapkan.
Keberhasilan program ini bergantung pada sinergi antara pemerintah daerah, kader Posyandu, tenaga kesehatan, dan masyarakat itu sendiri. Komitmen bersama untuk menerapkan pola hidup sehat dan mengikuti anjuran pencegahan malaria merupakan kunci keberhasilan dalam upaya eliminasi penyakit ini.
Dengan berbagai strategi yang diterapkan, diharapkan Kabupaten Manokwari dapat semakin mendekatkan diri pada target eliminasi malaria. Partisipasi aktif seluruh lapisan masyarakat sangat penting untuk mendukung keberhasilan program ini.