Dorongan Rekonsiliasi Politik: Pertemuan Prabowo-Megawati Dinilai Penting
Para pakar mendorong pertemuan Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri sebagai langkah rekonsiliasi politik untuk menghadapi tantangan ekonomi global dan menjaga kepercayaan publik.
Rencana pertemuan antara Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri mendapat dukungan dari para pakar politik. Mereka menilai pertemuan tersebut sebagai langkah krusial dalam rekonsiliasi politik nasional. Pertemuan yang berpotensi terjadi pada 23 Januari 2025, bertepatan dengan ulang tahun Megawati, diharapkan mampu mencairkan suasana politik pasca Pemilu.
Luthfi Makhasin, pakar politik dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), menekankan pentingnya komunikasi politik yang sehat antar kekuatan politik. Menurutnya, tantangan ekonomi global yang kompleks membutuhkan elite politik yang solid dan mampu bekerja sama, meskipun tidak harus dalam satu pemerintahan. "Pileg dan pilpres sudah berlalu. Saatnya membangun komunikasi politik yang sehat dengan semua kekuatan politik yang ada," ujar Luthfi.
Pandangan senada disampaikan oleh Luthfi, Indonesia saat ini membutuhkan figur-figur elite politik yang visioner. Elite yang mampu melihat jauh ke depan dan memahami perbedaan politik tak perlu memutus silaturahmi. Hal ini penting untuk menjaga stabilitas dan kemajuan bangsa.
Sementara itu, Caroline Paskarina, pakar politik dari Universitas Padjadjaran (Unpad), berharap PDI Perjuangan tetap konsisten dalam perannya sebagai partai oposisi. Caroline menilai, keberadaan partai oposisi yang kritis terhadap kinerja pemerintah sangat penting bagi kepercayaan publik. "Jika sikap ini bisa ditunjukkan PDI Perjuangan, menjadi nilai penting untuk memulihkan kepercayaan publik bahwa ada parpol yang akan tetap menyuarakan aspirasi rakyat di luar koalisi," jelasnya.
Sebelumnya, Puan Maharani, Ketua DPP PDI Perjuangan, menyatakan terbuka akan kemungkinan pertemuan tersebut. Pernyataan ini disampaikan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, pada Selasa (21/1). Pertemuan Prabowo dan Megawati, menurut Puan, memang mungkin terjadi pada tanggal 23 Januari 2025.
Di kesempatan berbeda, Ahmad Muzani, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, juga memberikan sinyal positif. Muzani mengaku telah menyampaikan titipan "minyak urut" dari Megawati kepada Prabowo. Namun, ia belum memastikan apakah pertemuan tersebut akan benar-benar terlaksana pada hari ulang tahun Megawati.
Secara keseluruhan, dorongan rekonsiliasi politik melalui pertemuan Prabowo-Megawati menunjukkan harapan akan terciptanya iklim politik yang lebih kondusif. Pertemuan ini diharapkan mampu memperkuat stabilitas politik dan mendorong kolaborasi dalam menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi Indonesia.