DPRA Aceh Minta PLN Jamin Pasokan Listrik Selama Ramadhan
Anggota DPRA, Nurchalis, meminta PLN Aceh untuk menjamin pasokan listrik selama Ramadhan agar aktivitas ibadah masyarakat tidak terganggu.

Aceh Barat, 19 Februari 2024 - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Nurchalis, mendesak PT PLN (Persero) untuk memastikan tidak ada pemadaman listrik selama bulan suci Ramadhan 1446 H di Aceh. Permintaan ini disampaikan menyusul laporan rutin mengenai pemadaman listrik yang mengganggu aktivitas masyarakat di berbagai wilayah Aceh, termasuk Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, dan Simeulue.
Nurchalis menekankan pentingnya ketersediaan listrik selama Ramadhan bagi masyarakat Aceh yang menjalankan ibadah puasa. "Bagi masyarakat Aceh, ibadah puasa di bulan suci Ramadhan merupakan ibadah yang tidak dapat diganggu, termasuk jangan ada pemadaman listrik," tegas Nurchalis dalam pernyataan kepada ANTARA di Aceh Barat.
Pemadaman listrik yang sering terjadi selama ini dinilai sangat mengganggu aktivitas masyarakat, baik ibadah maupun kegiatan lainnya. Oleh karena itu, DPRA meminta jaminan tegas dari PLN untuk mencegah hal tersebut terjadi selama bulan Ramadhan.
DPRA Dukung Pemeliharaan Jaringan PLN, Tapi Minta Tak Ada Pemadaman Saat Ramadhan
Meskipun mendukung upaya pemeliharaan jaringan yang dilakukan PLN untuk meningkatkan kualitas layanan, DPRA tetap bersikeras agar pemeliharaan tersebut tidak menyebabkan pemadaman listrik selama bulan Ramadhan. Nurchalis menjelaskan bahwa bulan Ramadhan merupakan bulan yang sangat penting bagi umat Islam di Aceh, di mana aktivitas ibadah meningkat, terutama di malam hari.
Pihaknya memahami pentingnya pemeliharaan jaringan untuk menjaga kestabilan pasokan listrik jangka panjang. Namun, kepentingan ibadah umat Islam di bulan suci Ramadhan harus diprioritaskan. "Dengan tidak ada pemadaman listrik maka aktivitas ibadah Ramadhan masyarakat Aceh dipastikan tidak terganggu," ujar Nurchalis.
DPRA berharap PLN dapat merencanakan pemeliharaan jaringan dengan cermat, sehingga tidak mengganggu pasokan listrik selama Ramadhan. Hal ini penting untuk menjaga kekhusyukan ibadah dan kenyamanan masyarakat Aceh selama bulan suci.
Langkah antisipatif dan koordinasi yang baik antara PLN dan pemerintah daerah dinilai sangat penting untuk memastikan pasokan listrik yang stabil selama Ramadhan. Dengan demikian, masyarakat dapat menjalankan ibadah dengan tenang dan khusyuk tanpa gangguan pemadaman listrik.
PLN Diharapkan Responsif terhadap Permintaan DPRA
Permintaan DPRA ini diharapkan mendapat respon positif dari PLN. PLN perlu menunjukkan komitmennya dalam memberikan pelayanan listrik yang optimal, terutama pada momen-momen penting seperti bulan Ramadhan. Keandalan pasokan listrik merupakan salah satu faktor penting dalam mendukung aktivitas masyarakat, termasuk kegiatan ibadah.
Masyarakat Aceh menantikan langkah konkret dari PLN untuk menjamin ketersediaan listrik selama Ramadhan. Semoga PLN dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memenuhi permintaan DPRA dan memastikan kenyamanan masyarakat dalam menjalankan ibadah selama bulan suci.
Keberhasilan PLN dalam memenuhi permintaan ini akan menjadi bukti nyata komitmen perusahaan dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Aceh.
Ke depannya, diharapkan PLN dapat melakukan perencanaan yang lebih matang dan terintegrasi untuk mencegah terjadinya pemadaman listrik yang sering dikeluhkan masyarakat.
Koordinasi yang baik dengan pemerintah daerah juga sangat penting untuk memastikan kestabilan pasokan listrik di Aceh.
Semoga dengan adanya permintaan dari DPRA ini, PLN dapat meningkatkan pelayanannya dan memberikan kenyamanan kepada masyarakat Aceh selama bulan Ramadhan.