DPRD Garut Siap Bahas Insiden Hiburan Rakyat Garut yang Tewaskan 3 Orang, Ada Apa?
DPRD Garut akan gelar rapat khusus bahas Insiden Hiburan Rakyat Garut di Pendopo yang menelan korban jiwa. Apa langkah selanjutnya dari Forkopimda?

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Garut telah menyatakan kesiapan untuk menggelar rapat khusus bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Pertemuan ini bertujuan untuk membahas secara mendalam insiden maut yang terjadi dalam acara Hiburan Rakyat di Pendopo Garut. Insiden tersebut merupakan bagian dari rangkaian pernikahan Wakil Bupati Garut dengan anak Gubernur Jawa Barat.
Ketua DPRD Kabupaten Garut, Aris Munandar, mengungkapkan bahwa rapat ini sangat penting untuk menggali informasi yang lebih akurat dari berbagai pihak terkait. Pihak kepolisian juga akan dimintai keterangan mengenai tindak lanjut proses hukum dan hasil penyelidikan kasus tragis yang telah menelan korban jiwa tersebut. Langkah ini diharapkan dapat memberikan kejelasan atas peristiwa yang terjadi.
Peristiwa memilukan ini terjadi pada Jumat (18/7) siang, ketika kericuhan pecah akibat membludaknya warga saat agenda hiburan dan pembagian makan gratis di Pendopo dan Alun-Alun Garut. Insiden tersebut mengakibatkan tiga orang meninggal dunia, termasuk seorang anggota Polres Garut, Bripka Cecep Saeful Bahri (39), serta dua warga sipil, Vania Aprilia (8 tahun) dan Dewi Jubaeda (61 tahun).
Langkah DPRD Garut dalam Menangani Insiden Hiburan Rakyat Garut
Aris Munandar menegaskan bahwa DPRD Garut secara kelembagaan dan pribadi tidak dapat memberikan tanggapan lebih jauh mengenai insiden tersebut sebelum mendapatkan informasi yang sebenarnya. Rapat Forkopimda menjadi forum utama untuk mengumpulkan data dan fakta yang komprehensif. Ini akan menjadi dasar bagi pengambilan keputusan dan langkah-langkah selanjutnya.
Dalam rapat tersebut, DPRD juga akan menanyakan sejauh mana penindaklanjutan masalah penyelidikan yang telah dilakukan oleh pihak kepolisian. Transparansi dalam proses hukum menjadi prioritas untuk memastikan keadilan bagi para korban dan keluarga yang ditinggalkan. Informasi dari kepolisian diharapkan dapat memberikan gambaran jelas mengenai kronologi dan penyebab pasti insiden.
Selain itu, Aris juga menyatakan keprihatinan mendalam atas kericuhan yang terjadi dan menelan korban jiwa. Ia menyampaikan duka cita bagi keluarga korban yang meninggal dunia, serta berharap ketabahan dan kesabaran bagi mereka. Pesan serupa juga disampaikan kepada pasangan pengantin, Wakil Bupati Garut Putri Karlina dan Maula Akbar, agar diberikan kesabaran dalam menghadapi cobaan ini.
Fokus Penyelidikan dan Perizinan Acara di Pendopo
Terkait masalah perizinan kegiatan pernikahan di Pendopo, Ketua DPRD Garut juga belum bisa memberikan komentar. Ia menyatakan bahwa perlu dilakukan kajian terlebih dahulu untuk memahami regulasi dan prosedur yang berlaku. Peninjauan ulang terhadap perizinan acara publik, terutama yang melibatkan keramaian besar, akan menjadi salah satu fokus pembahasan dalam rapat.
Penyelidikan mendalam diharapkan dapat mengungkap apakah ada kelalaian dalam perencanaan atau pelaksanaan acara yang menyebabkan terjadinya insiden. Hasil penyelidikan ini akan menjadi bahan evaluasi penting bagi pemerintah daerah untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang. Keamanan dan keselamatan publik harus menjadi prioritas utama dalam setiap penyelenggaraan acara.
DPRD Garut berkomitmen untuk memastikan bahwa semua aspek terkait insiden ini ditangani dengan serius dan bertanggung jawab. Dari pengumpulan informasi hingga tindak lanjut hukum, setiap langkah akan dilakukan secara cermat dan transparan. Tujuannya adalah untuk memberikan keadilan bagi korban dan memastikan tata kelola acara publik yang lebih baik di Kabupaten Garut.