DPRD Maluku Antisipasi Kelangkaan Pangan Jelang Ramadhan 1446 H
Komisi II DPRD Maluku telah mengingatkan instansi terkait untuk memastikan ketersediaan pangan terjamin selama Ramadhan 1446 H, termasuk Bulog yang menyatakan stok beras aman hingga empat bulan ke depan.

Ambon, 14 Februari 2025 - Komisi II DPRD Maluku sejak awal tahun 2025 telah mengantisipasi potensi kelangkaan pangan menjelang bulan suci Ramadhan 1446 Hijriah. Langkah proaktif ini diambil untuk memastikan ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat Maluku tetap terjaga dan harga tetap terjangkau.
Ketua Komisi II DPRD Maluku, Irawadi, mengungkapkan bahwa pihaknya telah berulang kali mengingatkan instansi terkait dalam berbagai pertemuan. "Dalam beberapa kali pertemuan dengan mitra komisi, kami sudah ingatkan untuk selalu mengantisipasi persediaan pangan sejak awal tahun hingga memasuki bulan Ramadhan," ujarnya di Ambon, Jumat lalu.
Menjaga Ketersediaan Pangan dan Harga Stabil
Irawadi menekankan pentingnya pengawasan dan antisipasi yang berkelanjutan. Persediaan pangan yang stabil akan mencegah kelangkaan dan lonjakan harga di pasar. Hal ini krusial untuk menjamin kebutuhan masyarakat terpenuhi dengan harga yang wajar. Komisi II berkomitmen untuk memastikan hal ini terwujud.
Meskipun belum ada agenda khusus membahas ketahanan pangan menjelang Ramadhan, Komisi II tetap aktif memantau situasi. Mereka juga telah mengingatkan Pertamina untuk memastikan kelancaran pasokan bahan bakar minyak (BBM), sebuah faktor penting dalam menunjang distribusi pangan.
Stok Beras Bulog Aman Hingga Empat Bulan
Sementara itu, Kepala Divisi Regional Perum Bulog Maluku, Mara Kamin Siregar, memberikan kabar positif. Beliau memastikan stok beras saat ini aman dan mencukupi kebutuhan masyarakat hingga empat bulan ke depan. Persediaan beras Bulog mencapai 17.475 ton, tersebar di berbagai gudang di Ambon, Langgur, Maluku Tenggara, dan Ternate.
Dengan tingkat konsumsi beras sekitar 2.500 ton per bulan, stok tersebut dinilai cukup memadai. Bulog juga aktif melaksanakan operasi pasar, memprioritaskan penyerapan gabah dan beras petani, serta berpartisipasi dalam Gerakan Pangan Murah (GPM) bersama Tim TPID Pemerintah Kota Ambon dan Provinsi Maluku.
Koordinasi dan Antisipasi yang Terus Dilakukan
Langkah-langkah antisipasi yang dilakukan oleh DPRD Maluku dan Bulog menunjukkan komitmen untuk menjaga stabilitas pangan di Maluku. Koordinasi yang baik antara pemerintah daerah, Bulog, dan pihak terkait lainnya sangat penting untuk memastikan program-program berjalan efektif dan tepat sasaran. Pemantauan berkala terhadap stok pangan dan harga pasar juga perlu dilakukan untuk mengantisipasi potensi masalah di masa mendatang.
Keberhasilan dalam menjaga ketersediaan pangan jelang Ramadhan tidak hanya bergantung pada stok yang cukup, tetapi juga pada kelancaran distribusi dan aksesibilitas bagi masyarakat. Oleh karena itu, peran serta semua pihak, termasuk pemerintah, swasta, dan masyarakat, sangatlah penting.
Selain itu, perlu adanya edukasi kepada masyarakat agar bijak dalam mengonsumsi dan menghindari pemborosan. Dengan demikian, stok pangan yang ada dapat terdistribusi secara merata dan mencukupi kebutuhan seluruh masyarakat Maluku selama bulan Ramadhan.
Ke depan, diharapkan terdapat peningkatan koordinasi dan kerjasama yang lebih intensif antar instansi terkait untuk memastikan ketahanan pangan Maluku tetap terjaga, tidak hanya menjelang Ramadhan, tetapi juga sepanjang tahun.