Dubes RI Bantah Warga Jayapura Tewas Ditembak Tentara PNG
Dubes RI untuk Papua Nugini membantah kabar kematian warga Jayapura, Yan Erens Auparay, di PNG disebabkan tembakan tentara PNG, berdasarkan hasil autopsi yang menunjukkan luka akibat benda tajam, bukan luka tembak.

Seorang warga Jayapura, Yan Erens Auparay, ditemukan meninggal di Wutung, Papua Nugini (PNG) pada Rabu, 22 Januari 2024. Beredar kabar bahwa ia tewas ditembak oleh tentara PNG (PNG Defence Force/PNGDF). Namun, Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Papua Nugini, Adriana Supandi, memberikan klarifikasi penting terkait insiden ini.
Dalam pernyataan resmi pada Jumat, 24 Januari 2024, Dubes Supandi menegaskan bahwa hasil autopsi menunjukkan penyebab kematian Erens bukan karena luka tembak. Autopsi yang dilakukan di Rumah Sakit Vanimo, PNG, menemukan luka di bagian kepala korban yang diduga diakibatkan oleh benda tajam. Temuan ini langsung disampaikan ke Konsulat RI di Vanimo dan kemudian ke Badan Perbatasan dan Kerja Sama Luar Negeri Provinsi Papua.
Proses evakuasi jenazah pun dilakukan setelah visum dikeluarkan oleh pihak Rumah Sakit Vanimo. Jenazah Erens kemudian dievakuasi ke Jayapura pada Kamis, 23 Januari 2024. Penanganan jenazah ini dilakukan dengan koordinasi yang baik antara pihak berwenang Indonesia dan Papua Nugini.
Penyelidikan lebih lanjut tetap dilakukan untuk memastikan kronologi kejadian. Meskipun hasil autopsi telah menunjukkan penyebab kematian, Polresta Jayapura Kota juga ikut menyelidiki kasus ini. Pelaksana Harian (Plh.) Kapolresta Jayapura Kota, Kombes Pol. Sandi Sultan, menyatakan hal senada. Pemeriksaan medis di RS Bhayangkara Jayapura juga tidak menemukan luka tembak pada tubuh korban, melainkan luka di kepala dan lecet di kaki.
Keterangan saksi yang turut bersama korban ke PNG memberikan sedikit gambaran kejadian. Mereka menjelaskan bahwa saat menuju PNG menggunakan perahu motor, rombongan mereka sempat ditembaki oleh patroli tentara PNG. Rombongan tersebut membawa barang-barang seperti solar dan elektronik. Setelah insiden penembakan, mereka segera kembali ke wilayah Indonesia dan melaporkan kejadian tersebut.
Meskipun terdapat kesaksian penembakan, pihak berwajib masih menyelidiki keterkaitan antara penembakan tersebut dengan kematian Erens. Penyebab pasti kematian Erens Auparay masih dalam penyelidikan, meskipun hasil autopsi menunjukkan luka akibat benda tajam, bukan tembakan.
Kesimpulannya, berdasarkan hasil autopsi, Duta Besar RI dan Kepolisian menyatakan bahwa penyebab kematian Yan Erens Auparay bukan disebabkan oleh tembakan tentara PNG. Namun, penyelidikan lebih lanjut terus dilakukan untuk mengungkap seluruh kronologi kejadian dan memastikan penyebab pasti kematiannya. Kerja sama antara Indonesia dan Papua Nugini dalam penyelidikan ini menjadi kunci untuk mengungkap kebenaran.