Emas Tetap Jadi Primadona: Lindung Nilai di Tengah Gejolak Geopolitik
Analis memprediksi emas akan tetap menjadi aset safe haven di tengah ketidakpastian ekonomi global dan meningkatnya ketegangan geopolitik, meskipun harga sempat terkoreksi.

Jakarta, 24 Maret 2024 (ANTARA) - Di tengah gejolak geopolitik dan ketidakpastian kebijakan moneter global, emas masih menjadi pilihan utama investor sebagai aset safe haven. Hal ini disampaikan oleh analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, meskipun harga emas sempat mengalami koreksi. Pernyataan ini disampaikan Lukman saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin.
Lukman menjelaskan bahwa koreksi harga emas yang terjadi lebih disebabkan oleh profit taking, memberikan kesempatan bagi investor untuk kembali masuk pasar. Ia menambahkan, ketidakpastian ekonomi akibat kebijakan-kebijakan kontroversial, seperti tarif impor, akan terus mendukung emas sebagai aset safe haven. "Ketidakpastian ekonomi yang disebabkan oleh kontroversi kebijakan-kebijakan Trump yang di antaranya tarif akan terus memberikan dukungan pada safe haven emas," kata Lukman.
Meskipun potensi dampaknya dapat diminimalisir dan situasi geopolitik mereda, permintaan emas tetap tinggi, terutama dari bank-bank sentral dunia seperti China yang tengah berupaya mendiversifikasi aset mereka dari dolar AS ke emas. Hal ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap emas sebagai investasi jangka panjang yang stabil.
Harga Emas dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Harga emas spot sempat turun ke level sekitar US$3.022 per ons pada perdagangan terakhir. Penurunan ini disebabkan beberapa faktor, termasuk profit taking. Selain itu, penguatan dolar AS setelah pernyataan hawkish dari pejabat The Fed yang menyatakan belum ada urgensi untuk menaikkan suku bunga juga turut mempengaruhi harga emas.
Meskipun The Fed mempertahankan suku bunga acuan pada pekan lalu, sinyal kemungkinan dua kali penurunan suku bunga tahun ini justru berpotensi memperkuat sentimen bullish terhadap emas dalam jangka menengah hingga panjang. Ini menjadi pertimbangan penting bagi investor yang ingin berinvestasi pada emas.
Dinamika geopolitik global, seperti serangan terbaru Israel ke wilayah Gaza yang meningkatkan ketegangan di Timur Tengah, tetap menjadi katalis penting yang mempengaruhi harga emas. Ketidakpastian politik global ini mendorong investor untuk mencari aset safe haven seperti emas.
Pasar juga mencermati kebijakan perdagangan Amerika Serikat, terutama rencana Presiden AS Donald Trump untuk memberlakukan tarif timbal balik baru pada 2 April 2025. Langkah ini berpotensi memicu ketegangan dagang lebih lanjut dan meningkatkan permintaan aset lindung nilai seperti emas.
Rekomendasi Investasi Emas
Dengan harga emas saat ini berada di kisaran US$3.022-3.025 per ons, investor dapat mempertimbangkan pembelian bertahap untuk emas spot. Untuk emas berjangka, area masuk potensial berada di level US$3.025-3.030 per ons.
Lukman menyarankan alokasi modal sekitar 5-10 persen dari total portofolio untuk investasi emas. Alokasi ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan risiko dan potensi imbal hasil. Strategi investasi yang bijak sangat penting untuk memaksimalkan keuntungan dan meminimalisir kerugian.
Kesimpulannya, meskipun terjadi koreksi harga, emas tetap menjadi pilihan investasi yang menarik di tengah ketidakpastian ekonomi dan geopolitik global. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi harga emas dan menerapkan strategi investasi yang tepat, investor dapat memanfaatkan peluang investasi di pasar emas.