Fadli Zon Resmikan Monumen Reog Ponorogo, Diklaim Lebih Tinggi dari GWK Bali?
Menteri Kebudayaan Fadli Zon meresmikan tahap I Monumen Reog Ponorogo, ikon baru yang diklaim lebih tinggi dari GWK Bali. Simak detail pembangunannya!

Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, baru-baru ini meresmikan selesainya pembangunan tahap pertama Monumen Reog Museum Peradaban (MRMP) di kawasan Gunung Gamping, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Peresmian ini menandai langkah signifikan dalam upaya pelestarian dan pengembangan budaya Reog.
Monumen yang megah ini diklaim memiliki ketinggian mencapai 126 meter, sebuah angka yang menempatkannya sebagai salah satu monumen tertinggi di Indonesia. Bahkan, tingginya disebut-sebut melampaui Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang ikonik di Bali, menjadikannya daya tarik baru bagi wisatawan.
Pembangunan tahap pertama MRMP, yang dimulai pada tahun 2023, meliputi konstruksi pondasi yang kokoh, bangunan utama, serta pemasangan panel kepala burung merak. Elemen kepala burung merak ini merupakan simbol khas dari tarian Reog, yang menjadi penutup rangkaian pekerjaan awal proyek ambisius ini.
Ikon Budaya Baru Ponorogo dan Apresiasi Menteri
Kehadiran Monumen Reog Museum Peradaban (MRMP) disambut antusias oleh berbagai pihak, termasuk Menteri Kebudayaan Fadli Zon. Beliau menyampaikan apresiasi tinggi atas inisiatif Bupati Ponorogo dalam membangun monumen dan museum yang didedikasikan untuk Reog Ponorogo, sebuah warisan budaya takbenda dunia yang telah diinskripsi oleh UNESCO.
Fadli Zon menegaskan bahwa pembangunan monumen ini merupakan terobosan luar biasa dalam kemajuan kebudayaan, khususnya bagi Reog Ponorogo. Ia melihat potensi besar monumen ini untuk membentuk ekosistem wisata baru di wilayah barat Jawa Timur, menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara.
Menurutnya, keberanian Ponorogo dalam menciptakan terobosan budaya semacam ini patut dicontoh oleh daerah lain di Indonesia. Hal ini menunjukkan komitmen daerah dalam melestarikan sekaligus memajukan kekayaan budaya yang dimiliki, menjadikannya aset berharga bagi pariwisata dan edukasi.
Pengembangan Museum dan Kolaborasi Wisata
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, menjelaskan bahwa kompleks Monumen Reog Museum Peradaban (MRMP) tidak hanya akan menampilkan monumen semata. Area ini juga akan dilengkapi dengan sebuah museum peradaban yang komprehensif, menampilkan artefak dan koleksi digital yang merekam perjalanan sejarah Ponorogo dari masa ke masa.
Sugiri Sancoko menambahkan bahwa bangunan utama monumen telah selesai, dan saat ini sedang memasuki tahap finishing. Fokus selanjutnya adalah penataan program museum, digitalisasi koleksi, serta pembuatan dinding relief yang akan menggambarkan kisah Reog dan peradaban Ponorogo secara visual. Hal ini akan memperkaya pengalaman pengunjung.
Dalam upaya mengembangkan destinasi wisata dan budaya ini, Bupati Ponorogo juga mengundang kepala daerah di wilayah sekitar untuk menjalin kolaborasi. Ia menekankan pentingnya kerja sama antar daerah untuk membentuk episentrum wisata dan budaya baru yang terintegrasi, sehingga dapat memberikan dampak positif yang lebih luas bagi perekonomian lokal.