Fakta Menarik: 8 Pemberontak Papua Dilumpuhkan TNI Jelang HUT Kemerdekaan RI ke-80
Jelang peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-80, delapan pemberontak Papua berhasil dilumpuhkan TNI dalam tiga operasi terpisah. Bagaimana detail penumpasan ini?

Menjelang perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, Tentara Nasional Indonesia (TNI) berhasil melumpuhkan delapan pemberontak Papua. Penumpasan ini dilakukan melalui serangkaian operasi terpisah yang intensif.
Satuan Tugas (Satgas) Habema TNI melaksanakan operasi ini untuk memastikan keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah Papua. Langkah tegas ini diambil sebagai bagian dari upaya menjaga stabilitas menjelang momen penting nasional.
Kepala Dinas Penerangan TNI, Mayor Jenderal Kristomei Sianturi, menyatakan bahwa operasi ini merupakan wujud komitmen TNI dalam melindungi warga. Operasi tersebut berlangsung di beberapa lokasi strategis di Papua, menunjukkan keseriusan TNI dalam menghadapi ancaman keamanan.
Operasi Penumpasan di Puncak Jaya
Operasi pertama Satgas Habema TNI digelar pada tanggal 8 Agustus di Kampung Biak, Puncak Jaya, Papua Tengah. Target utama operasi ini adalah kelompok bersenjata yang dipimpin oleh buronan Tenggamati Enumbi.
Dalam baku tembak sengit, tiga pemberontak Papua berhasil ditembak. Salah satu di antaranya diyakini sebagai Tenggamati Enumbi, yang telah masuk daftar pencarian orang (DPO) Polda Papua sejak Januari 2014.
Enumbi dicari atas keterlibatannya dalam aksi perampokan bersenjata di pos polisi Puncak Jaya. Setelah insiden tersebut, kelompoknya melarikan diri ke arah timur sambil membawa rekan-rekan mereka yang terluka.
TNI terus memantau pergerakan kelompok ini, menunjukkan kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman. Keberhasilan melumpuhkan salah satu pemimpin kelompok bersenjata ini menjadi capaian penting bagi keamanan wilayah.
Dua Operasi Lanjutan di Intan Jaya
Operasi kedua berlangsung pada tanggal 11 Agustus, ketika Satgas Habema menggerebek Kampung Mamba di Intan Jaya. Prajurit TNI terlibat dalam baku tembak dengan kelompok OPM Kodap VIII Kemabu.
Insiden ini mengakibatkan satu pemberontak tewas dan dua lainnya mengalami luka-luka. Keberhasilan ini menunjukkan respons cepat TNI terhadap keberadaan kelompok bersenjata di wilayah tersebut.
Pada operasi ketiga, tanggal 12 Agustus, di dekat Kampung Eknemba, Intan Jaya, kelompok pemberontak mencoba melakukan serangan balik terhadap prajurit TNI. Serangan ini merupakan respons atas penggerebekan sebelumnya.
Baku tembak kembali pecah, menewaskan dua pemberontak OPM, yaitu Teleginus Maiseni dan ajudannya Seprianus Maiseni. Keduanya diketahui merupakan anggota kelompok Kemabu, menegaskan efektivitas operasi TNI dalam menumpas anggota inti kelompok bersenjata.
Hasil Sitaan dan Komitmen TNI Menjaga Papua
Selain keberhasilan melumpuhkan delapan pemberontak, operasi-operasi ini juga menghasilkan penyitaan sejumlah barang bukti penting. Barang-barang yang disita meliputi berbagai jenis senjata api, amunisi, dan perangkat telekomunikasi.
Penyitaan ini menjadi bukti nyata dari ancaman yang ditimbulkan oleh kelompok bersenjata di Papua. Barang bukti tersebut juga akan digunakan untuk pengembangan penyelidikan lebih lanjut.
Mayor Jenderal Kristomei Sianturi kembali menegaskan komitmen TNI untuk terus melakukan patroli. Patroli ini bertujuan melindungi masyarakat lokal dari ancaman kelompok bersenjata dan menjaga stabilitas keamanan di Papua.
TNI akan terus berupaya menciptakan lingkungan yang aman dan damai bagi seluruh warga Papua. Langkah-langkah preventif dan responsif akan terus ditingkatkan demi terwujudnya keamanan yang berkelanjutan di Bumi Cenderawasih.