Fakta Mengejutkan: 492 TPS Sangat Rawan Diprediksi Warnai PSU Pilgub Papua
Polda Papua memprediksi 492 TPS masuk kategori sangat rawan dalam PSU Pilgub Papua. KPU mulai distribusikan logistik, antisipasi kendala cuaca dan keamanan.

Kepolisian Daerah Papua telah memetakan potensi kerawanan signifikan menjelang pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Papua. Dari total 2.023 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar di sembilan kabupaten dan kota, sebanyak 492 TPS diprediksi masuk dalam kategori sangat rawan.
Prediksi ini disampaikan oleh Kabid Humas Polda Papua Kombes Cahyo Sukarnito di Jayapura, beberapa waktu lalu. Kondisi ini menuntut persiapan ekstra dari aparat keamanan dan penyelenggara pemilu untuk memastikan kelancaran serta keamanan proses demokrasi yang dijadwalkan pada 6 Agustus mendatang.
Sementara itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Papua juga telah memulai proses distribusi logistik PSU ke berbagai wilayah, khususnya daerah yang sulit dijangkau. Upaya ini dilakukan dengan koordinasi erat bersama berbagai pihak, termasuk pemantauan cuaca dari BMKG, demi kelancaran seluruh tahapan PSU.
Pemetaan Kerawanan TPS di Papua
Sebanyak 492 TPS yang dikategorikan sangat rawan ini tersebar di beberapa wilayah. Kabupaten Mamberamo Raya menjadi daerah dengan jumlah TPS sangat rawan terbanyak, mencapai 158 TPS. Disusul oleh Keerom dengan 148 TPS, serta Waropen dan Sarmi masing-masing 52 TPS.
Selain itu, Kabupaten Jayapura memiliki 48 TPS rawan, Kota Jayapura 22 TPS, dan Kabupaten Kepulauan Yapen 12 TPS. Kategorisasi TPS sangat rawan ini didasarkan pada beberapa faktor krusial yang dapat menghambat jalannya PSU.
Faktor-faktor tersebut meliputi lokasi TPS yang sangat sulit dijangkau atau terpisah jauh dari TPS lainnya, serta adanya sejarah konflik yang pernah menimbulkan korban jiwa atau kerugian harta benda di wilayah tersebut. Potensi aksi protes warga terhadap Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) juga menjadi pertimbangan penting.
Lebih lanjut, TPS yang berada di daerah konflik sengketa batas wilayah, memiliki masyarakat yang heterogen, berlokasi pada basis pendukung pasangan calon tertentu, atau berada di basis maupun lintasan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) turut masuk dalam kategori sangat rawan.
Distribusi Logistik dan Kesiapan Pengamanan
Ketua KPU Papua, Diana Simbiak, mengonfirmasi bahwa sejumlah KPU kabupaten telah memulai pengiriman logistik PSU ke kampung-kampung, terutama yang berada di wilayah terpencil dan sulit dijangkau. KPU Kabupaten Jayapura, Keerom, Mamberamo Raya, Sarmi, dan Kepulauan Yapen adalah beberapa di antaranya yang telah memulai proses ini.
Sebelum melakukan pengiriman, KPU senantiasa memantau perkembangan cuaca melalui BMKG untuk memastikan logistik dapat terkirim sesuai jadwal dan tanpa hambatan berarti. Koordinasi dengan TNI-Polri juga telah dilakukan terkait bantuan pengiriman logistik, terutama jika ada kendala di lapangan.
Beberapa daerah bahkan telah menyiapkan sarana angkutan khusus seperti helikopter untuk mengangkut logistik, contohnya yang disiapkan oleh KPU Mamberamo Raya. PSU Pilgub Papua kali ini diikuti oleh dua pasangan calon, yakni Benhur Tommy Mano-Constan Karma (nomor urut satu) dan Mathius Fakhiri-Aryoko Rumaropen (nomor urut dua).
Untuk mengamankan jalannya PSU, Kombes Cahyo Sukarnito menambahkan bahwa total 8.884 personel gabungan dikerahkan. Jumlah ini terdiri dari 3.385 personel Polri, 720 personel TNI, dan 4.779 personel Linmas, menunjukkan komitmen kuat untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama proses pemungutan suara ulang.