Fakta Mengejutkan Insiden Argo Bromo Anggrek Derailment di Subang: Kemenhub Selidiki Penyebab & Pastikan Tanpa Korban Jiwa
Kementerian Perhubungan meluncurkan investigasi mendalam terhadap insiden Argo Bromo Anggrek derailment di Subang, Jawa Barat, memastikan tidak ada korban jiwa.

Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan telah memulai investigasi. Ini menyusul insiden Argo Bromo Anggrek derailment di Subang, Jawa Barat. Kejadian ini berlangsung pada Jumat, 1 Agustus, dan menarik perhatian publik.
Direktur Jenderal Perkeretaapian, Allan Tandiono, menyatakan timnya segera melakukan penyelidikan awal. Penyelidikan ini berfokus pada penyebab teknis insiden. Tujuannya adalah mencegah kejadian serupa terulang di masa depan, serta memastikan keamanan operasional.
Investigasi komprehensif melibatkan PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Pihak kementerian juga memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Prioritas utama adalah keselamatan penumpang dan pemulihan layanan.
Penyelidikan Mendalam dan Penanganan Cepat
Allan Tandiono menegaskan bahwa investigasi menyeluruh akan dilakukan. Hasilnya akan menjadi dasar evaluasi dan tindakan korektif. Ini penting untuk memastikan keamanan operasional kereta api di masa mendatang, serta meningkatkan standar keselamatan.
Timnya telah meninjau lokasi kejadian secara langsung. Mereka berkoordinasi intensif dengan PT KAI, KNKT, dan pihak terkait lainnya. Hal ini dilakukan untuk memastikan penanganan insiden yang tepat dan cepat.
Tim lapangan dari Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Bandung telah berkoordinasi. Mereka bekerja sama dengan PT KAI Daop 3 Cirebon. Koordinasi ini mendukung evakuasi penumpang dan pemulihan jalur yang terdampak.
Kereta penyelamat dari Stasiun Cirebon dan beberapa bus disiapkan. Ini memfasilitasi mobilisasi penumpang yang terdampak. Prioritas utama adalah memastikan semua penumpang aman dan nyaman setelah insiden Argo Bromo Anggrek derailment ini.
Pemulihan Jalur dan Dampak Operasional
Direktorat Jenderal Perkeretaapian mengerahkan crane dari Depo 2 Bandung. Bantalan khusus juga disediakan untuk mengangkat gerbong yang terdampak. Proses normalisasi jalur dan perbaikan teknis diperkirakan selesai dalam 8-10 jam setelah kejadian.
Insiden ini menyebabkan lima gerbong Argo Bromo Anggrek derailment. Gerbong-gerbong tersebut keluar jalur di tanggul rel. Lokasinya berada dekat Stasiun Pegaden Baru, Subang, pada rute Pasar Turi Surabaya menuju Gambir Jakarta.
PT KAI telah melakukan penyesuaian operasional. Ini termasuk rekonfigurasi pola perjalanan untuk rute yang terdampak. Tujuannya adalah meminimalkan gangguan layanan bagi penumpang dan memastikan kelancaran transportasi.
Kementerian Perhubungan menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan oleh insiden ini. Keselamatan penumpang tetap menjadi prioritas utama. Komitmen untuk terus meningkatkan dan memastikan standar keselamatan perkeretaapian nasional ditekankan.