Fakta Mengejutkan! Kemenhub Selidiki Penyebab KA Argo Bromo Anggrek Anjlok di Subang, Prioritaskan Keselamatan Penumpang
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memulai investigasi mendalam terkait insiden KA Argo Bromo Anggrek anjlok di Subang. Apa penyebabnya dan bagaimana penanganannya?

Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) segera memulai investigasi. Hal ini menyusul insiden anjloknya rangkaian KA Argo Bromo Anggrek. Kejadian tersebut berlangsung pada Jumat, 1 Agustus, pukul 15.47 WIB. Lokasi anjlok berada di wilayah Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Lima kereta dari rangkaian KA Argo Bromo Anggrek dengan relasi Surabaya Pasar Turi-Gambir dilaporkan mengalami gangguan. Insiden ini terjadi di emplasemen jalur sekitar Stasiun Pegaden Baru. Pihak Kemenhub memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Allan Tandiono, menyatakan proses investigasi awal telah dimulai. Penyelidikan ini akan dilanjutkan secara menyeluruh. Tujuannya adalah mengevaluasi dan mengambil tindakan korektif demi mencegah insiden serupa di masa mendatang.
Investigasi Komprehensif dan Penanganan Cepat
Allan Tandiono menegaskan bahwa investigasi akan melibatkan berbagai pihak. PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan turut serta. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran lengkap mengenai penyebab insiden.
DJKA Kemenhub telah melakukan pengecekan langsung di lokasi kejadian. Koordinasi intensif dilakukan dengan PT KAI (Persero) dan KNKT. Langkah ini memastikan penanganan insiden dilakukan secara cepat dan tepat.
Tim lapangan dari Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Bandung telah berkoordinasi dengan PT KAI Daop 3 Cirebon. Mereka mendukung proses evakuasi penumpang. Selain itu, mereka juga membantu pemulihan jalur yang terdampak.
Untuk kelancaran penanganan, kereta penolong dari Stasiun Cirebon disiapkan. Beberapa unit bus juga disediakan. Fasilitas ini memfasilitasi mobilisasi penumpang yang terdampak insiden.
Prioritas Keselamatan dan Pemulihan Jalur
Kemenhub menyampaikan keprihatinan mendalam atas insiden ini. Allan Tandiono menekankan bahwa tidak ada korban jiwa. Keselamatan penumpang menjadi prioritas utama.
DJKA juga mengerahkan crane dari Depo 2 Bandung. Bantalan khusus disediakan untuk pengangkatan sarana kereta yang anjlok. Estimasi waktu normalisasi jalur dan perbaikan teknis adalah 8-10 jam.
PT KAI telah mengambil langkah pengaturan operasional. Rekayasa pola perjalanan diterapkan. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan gangguan terhadap layanan kereta api.
Allan Tandiono menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang timbul. Ia menegaskan komitmen Kemenhub untuk meningkatkan standar keselamatan perkeretaapian nasional.