Fakta Unik 60 Personel: PLN Kalselteng Gelar Pemeliharaan PDKB Tanpa Padam Listrik Demi PSU Barito Utara
PLN Kalselteng mengerahkan 60 personel elit PDKB untuk menjaga pasokan listrik tetap andal tanpa pemadaman selama PSU Barito Utara. Bagaimana mereka melakukannya?

PT PLN Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (UID Kalselteng) baru-baru ini menggelar Pemeliharaan Gabungan Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB). Kegiatan ini bertujuan vital untuk mendukung kelancaran Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Kabupaten Barito Utara. Langkah strategis ini menunjukkan komitmen PLN dalam menjaga stabilitas pasokan listrik.
Pemeliharaan ini dijadwalkan berlangsung dari tanggal 28 Juli hingga 1 Agustus 2025, sebagai bagian dari persiapan jelang PSU Pilkada Barito Utara yang akan dilaksanakan pada 6 Agustus 2025. Dengan metode PDKB, pekerjaan dilakukan tanpa perlu memadamkan aliran listrik. Hal ini memastikan masyarakat dapat berpartisipasi dalam proses demokrasi tanpa gangguan.
Menurut Manajer Operasi dan Pemeliharaan Sistem Distribusi PLN UID Kalselteng, Tukiyo, pemeliharaan gabungan PDKB merupakan wujud kesiapsiagaan PLN. Harapannya, pasokan listrik yang andal akan berkontribusi pada keberhasilan pelaksanaan demokrasi di daerah. PLN berkomitmen penuh untuk mendukung agenda nasional dan daerah.
Komitmen PLN untuk Keandalan Listrik dan Demokrasi
Pelaksanaan pemeliharaan gabungan PDKB ini menjadi bukti nyata komitmen PLN dalam memastikan keandalan pasokan listrik. Terutama selama berlangsungnya momen penting seperti PSU Pilkada Barito Utara. PLN memahami bahwa ketersediaan listrik yang stabil adalah kunci sukses bagi setiap kegiatan masyarakat, termasuk proses demokrasi.
Tukiyo menegaskan bahwa menjaga pasokan listrik tanpa gangguan selama PSU adalah prioritas utama. Ini merupakan kontribusi PLN untuk menjaga stabilitas dan keberhasilan pelaksanaan demokrasi di daerah. PLN berupaya keras agar tidak ada kendala teknis yang menghambat jalannya pemungutan suara ulang.
Selain fokus pada keandalan sistem, aspek keselamatan kerja juga menjadi perhatian utama. "Tidak ada yang lebih penting dari nyawa manusia. Keselamatan adalah prioritas utama," ujar Tukiyo. Seluruh regu diinstruksikan untuk bekerja secara profesional, mematuhi penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), dan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan.
Pengerahan Pasukan Elit PDKB dan Target Operasional
Dalam kegiatan pemeliharaan ini, PLN mengerahkan total 60 personel PDKB Tegangan Menengah. Mereka tergabung dalam 7 regu yang berasal dari 6 Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) PLN. UP3 tersebut meliputi Banjarmasin, Palangka Raya, Pangkalan Bun, Barabai, Kuala Kapuas, dan Tanah Bumbu. Pengerahan personel ini menunjukkan skala dan keseriusan operasi.
Asisten Manajer Jaringan dan Konstruksi UP3 Kuala Kapuas, Topan Setyawan, menjelaskan bahwa tim PDKB merupakan pasukan elit PLN. Mereka memiliki sertifikasi dan kemampuan teknis khusus untuk melakukan pemeliharaan tanpa memadamkan aliran listrik. Keahlian ini sangat penting untuk menjaga kontinuitas layanan.
Pemeliharaan ini menargetkan pekerjaan di 160 titik tanpa pemadaman listrik. Ini mencakup perbaikan dan penggantian peralatan jaringan yang berpotensi menyebabkan gangguan. Dengan metode PDKB sentuh langsung, semua pekerjaan dilaksanakan dalam keadaan sistem tetap bertegangan, meminimalkan dampak pada pelanggan.
Peningkatan Kompetensi dan Dukungan Agenda Nasional
Selain meningkatkan keandalan sistem kelistrikan, kegiatan pemeliharaan gabungan PDKB ini juga menjadi ajang penting untuk peningkatan kompetensi personel. Melalui kerja tim, praktik langsung, dan disiplin terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP) serta Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), kemampuan tim PDKB semakin terasah. Hal ini membentuk tenaga ahli yang lebih handal.
Pemeliharaan gabungan PDKB Series III Tahun 2025 ini menunjukkan komitmen tinggi PLN UID Kalselteng. Mereka berdedikasi dalam menjaga keandalan pasokan listrik dan mendukung kelancaran agenda nasional serta daerah. Terutama dalam momentum penting demokrasi seperti PSU Pilkada Barito Utara.
PSU Pilkada Barito Utara merupakan tindak lanjut dari putusan Mahkamah Konstitusi. Pemungutan suara akan diikuti oleh dua pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Barito Utara. Yakni pasangan nomor urut 1 Shalahuddin dan Felix S Tingan, serta pasangan nomor urut 2 Jimmy Carter dan Inriaty Karawaheni. PLN memastikan infrastruktur kelistrikan siap mendukung proses ini.