Fakta Unik: 80 Kapal Perikanan Meriahkan Upacara HUT RI ke-80 di Pelabuhan Muara Baru, Simbol Ketahanan Bahari
Sebanyak 80 kapal perikanan ikut serta dalam Upacara HUT RI ke-80 di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta. Perayaan ini menjadi simbol kuat nasionalisme dan peran sektor perikanan.

Jakarta, sebuah pemandangan unik dan penuh makna tersaji di kolam Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Nizam Zachman, Muara Baru. Sebanyak 80 kapal perikanan turut serta dalam Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80 Republik Indonesia pada Minggu, 17 Agustus. Ini menjadi simbol kuat sinergi antara pemerintah dan masyarakat bahari dalam merayakan kemerdekaan.
Kegiatan ini dipimpin oleh Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Lotharia Latif, sebagai Inspektur Upacara. Partisipasi masif ini menegaskan peran penting subsektor perikanan tangkap. Sektor ini krusial dalam mendukung ketahanan pangan dan perekonomian nasional secara berkelanjutan.
Perayaan kemerdekaan di tengah laut ini bukan sekadar seremonial belaka. Ia menjadi wujud nyata nasionalisme masyarakat kelautan dan perikanan. Acara ini juga memperkuat identitas Indonesia sebagai negara maritim yang berdaulat dan kaya akan potensi lautnya.
Sinergi Nasionalisme dan Sektor Perikanan
Lotharia Latif menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan manifestasi nasionalisme masyarakat kelautan dan perikanan. Hal ini sekaligus mempertegas kontribusi subsektor perikanan tangkap. Sektor ini esensial bagi ketahanan pangan dan pertumbuhan ekonomi bangsa.
Keterlibatan para nelayan dan kapal perikanan dalam perayaan kemerdekaan merupakan simbol kuat sinergi dan solidaritas. Ini menunjukkan betapa pentingnya peran sektor perikanan dalam kehidupan berbangsa. Laut, menurut Latif, adalah bagian tak terpisahkan dari sejarah dan masa depan Indonesia.
Kehadiran 80 kapal perikanan dalam Upacara HUT RI ke-80 ini menunjukkan kesiapan nelayan dan pelaku usaha perikanan. Mereka selalu siap menjaga semangat kemerdekaan dan kedaulatan dari laut. Tujuannya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan nelayan di seluruh penjuru negeri.
Komitmen KKP dan Ekonomi Biru
Dalam sambutan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono yang dibacakan Latif, KKP berkomitmen mendukung enam program prioritas Presiden RI. Program-program ini sejalan dengan inisiatif ekonomi biru. Inisiatif ini berfokus pada keberlanjutan sumber daya kelautan.
Salah satu program utama adalah penangkapan ikan terukur berbasis kuota. Ini merupakan upaya penting untuk menjaga kesehatan dan keberlanjutan ekologi laut. Tujuannya agar sumber daya laut tetap lestari bagi generasi mendatang.
Langkah konkret ini diharapkan dapat menghadirkan pertumbuhan ekonomi kelautan dan perikanan yang merata. Program ekonomi biru yang diusung KKP bertujuan meningkatkan produktivitas dan nilai tambah sektor kelautan dan perikanan. Ini juga diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari sumber daya perikanan.
Semangat Merah Putih di Lautan
Upacara Peringatan HUT RI bersama 80 kapal perikanan ini tidak hanya diikuti oleh para nelayan. Acara ini juga dihadiri oleh perusahaan perikanan, TNI AL, Polair, Bakamla, serta PSDKP KKP. Berbagai pemangku kepentingan terkait turut serta memeriahkan acara ini.
Agenda ini diharapkan menjadi momentum berharga untuk memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa. Selain itu, kegiatan ini juga meneguhkan identitas Indonesia sebagai negara bahari. Sebuah negara yang merdeka dan berdaulat penuh atas wilayah lautnya.
Latif menekankan bahwa masyarakat harus merasakan langsung bahwa laut bukan sekadar ruang produksi. Laut juga merupakan ruang ekspresi kebangsaan yang megah. "Di sinilah semangat merah putih berkibar dengan megah di atas kapal-kapal nelayan kita," imbuhnya, menggambarkan kebanggaan maritim Indonesia.