Fakta Unik: Kemenyan Bahan Parfum Mewah! Gibran Tegas Bela Hilirisasi Kemenyan dari Kritik Pedas
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka membela potensi ekonomi hilirisasi kemenyan, komoditas yang disebutnya setara nikel. Apa sebenarnya potensi besar kemenyan ini?

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka kembali menegaskan nilai tinggi komoditas kemenyan. Ia menyamakannya dengan nikel dan menepis pandangan miring dari para pengkritik. Pernyataan ini disampaikan dalam acara Green Impact Festival 2025 di Jakarta pada Kamis, 24 Juli.
Gibran menyatakan ambisi pemerintah untuk melakukan hilirisasi kemenyan. Langkah ini bertujuan mengubahnya menjadi produk bernilai tambah tinggi, khususnya parfum. Ia juga menyoroti persepsi keliru masyarakat tentang kemenyan yang sering dikaitkan dengan hal mistis.
Pembelaan Gibran muncul setelah ia menjadi sasaran ejekan. Sebelumnya, dalam pidato di Lemhannas, ia membahas hilirisasi kemenyan. Sebagian pihak meremehkan potensi komoditas ini karena asosiasinya dengan ritual tradisional di Indonesia.
Kemenyan: Lebih dari Sekadar Asap Ritual
Gibran dengan tegas menyebut bahwa kemenyan bukanlah sekadar komoditas yang identik dengan dukun. Ia menekankan bahwa banyak produk sehari-hari, seperti parfum, justru berasal dari kemenyan. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman masyarakat tentang kemenyan masih perlu diluruskan secara menyeluruh.
"Apakah ada yang memakai parfum di sini? Produk itu terbuat dari kemenyan," ujar Gibran. Ia mengaku heran dengan perdebatan yang muncul setelah dirinya menyoroti potensi kemenyan. Bahkan, pembahasan tentang kecerdasan buatan pun turut menjadi bahan perdebatan yang tidak relevan.
Gibran sebelumnya telah menyoroti potensi hilirisasi kemenyan pada 15 Juli lalu di Lemhannas. Saat itu, ia mendapat tawaan dan ejekan dari beberapa pihak. Mereka beranggapan bahwa kemenyan hanya untuk keperluan ritual dan tidak memiliki nilai ekonomi yang signifikan.
"Kemarin orang menertawakan saya setelah saya berbicara tentang hilirisasi kemenyan. Mereka bilang, 'Kemenyan itu untuk dukun.' Salah! Kemenyan sama berharganya dengan nikel," tegas Gibran. Pernyataan ini menunjukkan komitmennya dalam mengangkat nilai ekonomi kemenyan dan mengubah persepsi publik.
Dukungan untuk Peningkatan Kesejahteraan Petani Kemenyan
Potensi hilirisasi kemenyan juga mendapat dukungan dari berbagai pihak. Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, sebelumnya telah menyatakan pentingnya langkah ini. Hilirisasi diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani di Sumatera Utara secara signifikan.
Luhut menjelaskan bahwa hilirisasi bukan hanya tentang menciptakan nilai tambah sumber daya alam. Lebih dari itu, hilirisasi juga memastikan sumber daya tersebut membawa manfaat ekonomi. Manfaat ini harus dirasakan langsung oleh desa-desa asal komoditas tersebut, menciptakan dampak positif yang lebih luas.
Kemenyan dari Sumatera Utara dikenal sebagai salah satu yang terbaik di dunia. Komoditas ini telah diekspor ke berbagai negara di Asia dan Eropa. Hal ini menunjukkan bahwa kemenyan memiliki daya saing global yang tinggi dan potensi pasar yang luas.
Gibran sendiri pertama kali menyoroti potensi komoditas ini setelah mengunjungi Taman Sains dan Teknologi Herbal dan Hortikultura. Kunjungan tersebut dilakukan di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, pada 16 Mei. Ia melihat potensi besar dalam hilirisasi kemenyan di sana dan peluang pengembangannya.