Fakta Unik Kereta Garuda Prabayaksa: Antar Bendera Pusaka dan Teks Proklamasi ke Istana
Kereta Garuda Prabayaksa menjadi sorotan utama dalam kirab Merah Putih, mengantar bendera pusaka dan teks proklamasi ke Istana. Simak detail prosesi bersejarah ini!

Kereta kencana "Garuda Prabayaksa" menjadi pusat perhatian dalam prosesi kirab Merah Putih yang berlangsung pada Minggu, 17 Agustus. Kendaraan megah ini bertugas mengantar bendera pusaka dan teks proklamasi dari Monumen Nasional (Monas) menuju Istana Merdeka, Jakarta.
Prosesi penting ini merupakan bagian tak terpisahkan dari rangkaian peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Kegiatan kirab ini disaksikan langsung oleh masyarakat melalui tayangan kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Purna Paskibraka Duta Pancasila 2024 dipercaya membawa bendera pusaka dan naskah proklamasi. Kirana Asyawidya Baskara dari Banten membawa bendera negara, sementara Ni Komang Trisetya asal Bali membawa teks proklamasi, keduanya menaiki kereta kencana tersebut.
Mengenal Lebih Dekat Kereta Garuda Prabayaksa
Kereta kencana Garuda Prabayaksa bukan sekadar alat transportasi biasa. Kendaraan ini dirancang khusus di Sleman, Yogyakarta, sebagai bagian dari persiapan peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia. Pembuatannya menunjukkan dedikasi dan perhatian terhadap detail dalam setiap aspek perayaan kemerdekaan.
Nama "Garuda Prabayaksa" memiliki makna filosofis yang mendalam. Kata "Praba" dan "yaksa" secara harfiah dapat diartikan sebagai cahaya besar atau cahaya terang. Penamaan ini merefleksikan harapan akan masa depan Indonesia yang cerah dan penuh kemajuan.
Kehadiran kereta ini dalam kirab Merah Putih menambah kesan sakral dan megah pada prosesi. Desainnya yang unik serta makna di baliknya menjadikannya ikon baru dalam perayaan kemerdekaan. Kereta Garuda Prabayaksa menjadi simbol semangat dan harapan bangsa.
Detail Prosesi Kirab Merah Putih yang Megah
Iringan kirab Merah Putih yang mengantar Kereta Garuda Prabayaksa melibatkan sejumlah besar personel dan kendaraan. Sebanyak 145 pasukan berkuda turut mengawal perjalanan penting ini. Mereka memberikan nuansa tradisional sekaligus menunjukkan kekuatan pengamanan.
Selain itu, 45 pasukan motoris Polisi Militer Batalyon Pengawal Protokoler Kenegaraan Paspampres juga menjadi bagian dari iringan. Beberapa di antaranya menggunakan kendaraan listrik, menunjukkan komitmen terhadap teknologi ramah lingkungan. Lima belas personel wanita TNI turut serta, menegaskan peran serta perempuan dalam pengamanan negara.
Keunikan lain dari prosesi ini adalah kehadiran pasukan berbaju adat kerajaan Nusantara. Mereka merupakan perwakilan dari seluruh komando daerah militer di Indonesia. Keberadaan mereka merepresentasikan keragaman budaya bangsa serta mengingatkan pada kejayaan kerajaan di masa lampau.
Penyerahan Bendera dan Teks Proklamasi
Sebelum kirab dimulai, prosesi penyerahan bendera dan teks proklamasi dilakukan secara khidmat di Ruang Kemerdekaan Monumen Nasional. Momen ini menjadi titik awal dari perjalanan bersejarah menuju Istana Merdeka. Setiap detail acara dipersiapkan dengan cermat.
Kepala Sekretariat Presiden Mayor Jenderal Ariyo Windutomo secara resmi menyerahkan bendera merah putih kepada perwira Paspampres Letnan Satu Kavaleri Lutfi Syuhada Pane. Penyerahan teks proklamasi dilakukan oleh beliau kepada Letnan Dua Korps Polisi Militer Raihan Ontoseno.
Prosesi penyerahan ini disaksikan oleh beberapa pejabat tinggi negara. Sekretaris Militer Presiden Mayor Jenderal TNI Kosasih dan Kaskogartap I Jakarta Brigadir Jenderal TNI Edi Saputra turut hadir. Kehadiran mereka menegaskan pentingnya acara ini bagi negara.