Fakta Unik Perahu Sandeq: Ekspedisi Pelayaran Akademis Korpala UNHAS Lintasi 4 Negara, Jaga Warisan Bahari
Ekspedisi Pelayaran Akademis Korpala UNHAS akan melintasi empat negara, membawa misi ilmiah dan menjaga warisan maritim Indonesia. Simak perjalanan inspiratif mereka!

Korps Pecinta Alam (Korpala) Universitas Hasanuddin (UNHAS) secara resmi memulai Ekspedisi Pelayaran Akademis III mereka. Perjalanan maritim yang ambisius ini direncanakan melintasi empat negara di Asia Tenggara. Misi penting ini dijadwalkan berlangsung selama kurang lebih 66 hari, membawa semangat pelestarian budaya maritim.
Ekspedisi ini bukan sekadar perjalanan fisik melintasi lautan luas semata. Ia juga mengemban misi penting untuk menjaga dan menyimbolkan warisan budaya maritim Indonesia yang kaya. Perahu Sandeq yang digunakan menjadi bukti nyata kejayaan nenek moyang sebagai pelaut ulung.
Tim ekspedisi akan melakukan kajian ilmiah yang mendalam sekaligus berinteraksi langsung dengan masyarakat pesisir di setiap persinggahan. Hal ini menunjukkan komitmen Korpala UNHAS terhadap lingkungan dan pengembangan budaya bahari. Pelepasan tim telah sukses dilaksanakan di Makassar, Sulawesi Selatan, pada Minggu (03/8).
Misi Pelayaran dan Simbolisme Perahu Sandeq
Ketua panitia penyelenggara dari Korpala, Wana Widia, menjelaskan bahwa ekspedisi ini melampaui perjalanan fisik biasa. Ini adalah simbolisasi semangat yang kuat untuk menjaga warisan budaya maritim Indonesia. Perjalanan ini diharapkan akan menjadi pengalaman yang sangat berharga dan penuh makna bagi seluruh anggota tim.
Penggunaan Perahu Sandeq dalam ekspedisi ini memiliki makna yang sangat mendalam. Perahu tradisional ini merupakan bukti nyata bahwa nenek moyang bangsa Indonesia adalah pelaut yang ulung dan sejati. Kehadiran perahu ini menegaskan kembali identitas bahari bangsa yang telah ada sejak dahulu kala.
Wana Widia juga menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan yang telah diberikan kepada tim ekspedisi dari berbagai pihak. Kolaborasi dan dukungan ini sangat penting untuk kelancaran dan kesuksesan misi. Ekspedisi Pelayaran Akademis Korpala UNHAS ini diharapkan dapat mencapai tujuannya dengan baik.
Komitmen Intelektual dan Kepedulian Bahari
Ketua Umum Korpala UNHAS, Andreas Parhusi, menegaskan bahwa ekspedisi ini adalah wujud nyata dari keberanian intelektual. Ini juga merupakan komitmen tinggi dari para pecinta alam terhadap pelestarian lingkungan dan budaya. Tim ekspedisi akan melakukan kajian ilmiah yang komprehensif selama pelayaran.
Selain itu, interaksi langsung dengan masyarakat pesisir menjadi bagian integral dari misi ini. Hal ini bertujuan untuk memahami lebih dalam tantangan dan potensi yang ada di wilayah maritim. Korpala UNHAS berupaya untuk berkontribusi positif pada pengembangan masyarakat pesisir.
Komandan Lantamal VI Makassar, Brigadir Jenderal TNI Marinir Dr. Wahyudi, turut memberikan pandangannya. Beliau menyampaikan bahwa Indonesia adalah negara kepulauan, dengan lebih dari 70 persen wilayahnya berupa lautan. Oleh karena itu, penting bagi generasi muda untuk memahami, mencintai, dan menjaga laut.
Menjaga Warisan dan Semangat Juang
Brigjen Wahyudi lebih lanjut menegaskan bahwa laut bukan hanya sekadar bagian dari budaya bangsa. Laut merupakan entitas yang menyatu dengan jati diri bangsa Indonesia secara keseluruhan. Ekspedisi ini adalah wujud nyata kepedulian dan semangat generasi muda dalam menjaga warisan budaya maritim.
Menyusuri jejak para pengembara laut masa lalu menjadi pengingat yang kuat akan jati diri sebagai pewaris kejayaan bahari. Laut mengajarkan banyak nilai penting, seperti kerja sama, ketangguhan, dan kepemimpinan. Nilai-nilai ini sangat relevan untuk diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat.
Kepada seluruh peserta ekspedisi, Brigjen Wahyudi menitipkan semangat juang yang tinggi dan pentingnya menjaga kekompakan tim. Keselamatan selama pelayaran harus menjadi prioritas utama bagi setiap individu. Beliau juga menyatakan kesiapan untuk terus bersinergi dengan generasi muda dalam menguatkan semangat bahari ini.
Tim On Board Ekspedisi Pelayaran Akademis III terdiri dari sembilan orang anggota, yaitu: