Fakta Unik: Ribuan Pendaki Dikawal Basarnas dalam Gelaran Siaga Merah Putih di Gunung Bawakaraeng Rayakan HUT RI ke-80
Basarnas Makassar menggelar Siaga Merah Putih untuk mengawal 1.942 pendaki yang merayakan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di puncak Gunung Bawakaraeng, menciptakan momen spesial.

Basarnas Makassar, melalui Kepala Seksi Operasi Andi Sultan, mengumumkan pelaksanaan Siaga Merah Putih. Kegiatan ini bertujuan mengawal ribuan pendaki yang akan merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. Mereka akan menuju puncak Gunung Bawakaraeng di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, sebuah tradisi tahunan yang kian diminati.
Operasi pengamanan ini berlangsung dari Jumat (15/8) hingga Minggu (17/8), mencakup periode perayaan kemerdekaan. Sebanyak 1.942 pendaki telah terdata melakukan registrasi di posko induk Lembana pada hari kedua. Jumlah ini diprediksi akan terus bertambah seiring antusiasme masyarakat untuk berpartisipasi dalam perayaan unik ini.
Para pendaki ini akan menempuh jalur pendakian yang beragam, meliputi Bulu Ballea, Lembana, Tassoso, dan Panaikang. Mereka berencana mengibarkan bendera merah putih di puncak Gunung Bawakaraeng yang memiliki ketinggian 2.830 MDPL, serta di lembah Ramma, sebagai bentuk penghormatan kepada negara.
Pengamanan Ketat dan Peningkatan Jumlah Pendaki dalam Siaga Merah Putih
Apel Siaga Merah Putih dipimpin langsung oleh Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Makassar, Muhammad Arif Anwar, sebelum pemberangkatan tim Basarnas. Kegiatan ini merupakan agenda tahunan yang rutin dilaksanakan, menunjukkan komitmen Basarnas dalam menjaga keselamatan. Hal ini mengingat peningkatan signifikan jumlah pendaki yang merayakan HUT RI di Gunung Bawakaraeng setiap tahunnya.
Muhammad Arif Anwar menyatakan bahwa gelaran Siaga Merah Putih adalah respons terhadap antusiasme masyarakat. Peningkatan jumlah pendaki ini menuntut kesiapsiagaan penuh dari tim SAR. Basarnas Makassar berkomitmen penuh dalam menjaga keselamatan para pendaki.
Pengawalan ini menjadi krusial mengingat medan yang menantang dan jumlah partisipan yang signifikan. Berbagai persiapan logistik dan personel telah dilakukan untuk memastikan kelancaran dan keamanan kegiatan. Kesiapan tim SAR menjadi prioritas utama demi suksesnya perayaan ini.
Ribuan pendaki yang telah terdaftar menunjukkan tingginya semangat nasionalisme dan kecintaan terhadap alam. Mereka ingin merayakan kemerdekaan di salah satu puncak gunung ikonik di Sulawesi Selatan. Ini adalah bentuk penghormatan dan kecintaan terhadap tanah air yang diwujudkan melalui pendakian.
Makna Perayaan Kemerdekaan di Puncak Gunung Bawakaraeng
Salah seorang pendaki asal Makassar, Ochi Umaimah, mengungkapkan bahwa momen ini sangat spesial baginya. Ini adalah kali pertama ia mendaki Gunung Bawakaraeng untuk memperingati HUT ke-80 Kemerdekaan RI. Ia telah mempersiapkan diri dengan rutin berolahraga, seperti jogging, untuk memastikan kondisi fisiknya prima.
Ochi menekankan bahwa mendaki gunung bukan hanya tentang menikmati pemandangan alam yang indah dan tantangan fisik. Lebih dari itu, kegiatan ini juga mengajarkan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan serta etika pendakian. Selain itu, mendaki juga melatih kekompakan dan kerja sama tim yang solid.
Semangat kebersamaan dan kecintaan terhadap alam terpancar dari para pendaki yang berpartisipasi. Mereka tidak hanya merayakan kemerdekaan, tetapi juga menyuarakan pesan penting tentang konservasi alam Indonesia. Perayaan ini menjadi simbol persatuan, kepedulian lingkungan, dan patriotisme yang mendalam.
Tradisi pendakian massal ini menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi antar sesama pendaki. Sekaligus menumbuhkan rasa bangga sebagai bangsa Indonesia. Momen pengibaran bendera di puncak gunung menjadi puncak perayaan yang penuh makna.