Fakta Unik: Rp8,2 Triliun Telah Tersalurkan, Presiden Prabowo Soroti Kemajuan Program Makan Bergizi Gratis
Presiden Prabowo memimpin rapat strategis membahas keamanan dan ketahanan pangan. Terungkap, Program Makan Bergizi Gratis telah menyalurkan Rp8,2 triliun, menjangkau jutaan penerima. Bagaimana detailnya?

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, baru-baru ini memimpin rapat terbatas yang membahas isu-isu strategis nasional. Pertemuan penting ini berlangsung tertutup di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, pada Selasa malam.
Rapat tersebut secara khusus menyoroti situasi keamanan dan ketahanan pangan nasional, dua pilar utama dalam menjaga stabilitas dan kesejahteraan negara. Sejumlah pejabat tinggi negara turut hadir dalam diskusi mendalam ini.
Kehadiran para pimpinan lembaga penting menunjukkan seriusnya pemerintah dalam menghadapi tantangan yang ada. Presiden Prabowo mendengarkan laporan terkini dari jajarannya mengenai berbagai perkembangan di sektor-sektor krusial tersebut.
Fokus Rapat: Keamanan dan Ketahanan Pangan
Rapat terbatas yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto dihadiri oleh sejumlah tokoh penting. Mereka termasuk Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal HOR (Purn.) M. Herindra, dan Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad.
Selain itu, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana dan Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani juga turut serta. Kehadiran mereka menegaskan cakupan pembahasan yang luas, dari keamanan hingga pasokan pangan.
Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya dan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi juga mengikuti jalannya rapat. Seskab Teddy menjelaskan bahwa pertemuan tersebut secara khusus mendiskusikan isu-isu strategis, termasuk situasi keamanan dan ketahanan pangan nasional yang menjadi prioritas pemerintah.
Progres Signifikan Program Makan Bergizi Gratis
Salah satu agenda utama dalam rapat tersebut adalah laporan mengenai perkembangan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kepala BGN, Dadan Hindayana, melaporkan realisasi anggaran APBN untuk program ini per 11 Agustus 2025 telah mencapai angka Rp8,2 triliun.
Dana sebesar ini telah dimanfaatkan secara optimal untuk membentuk 5.103 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh provinsi Indonesia. SPPG ini tersebar di 38 provinsi, 502 kabupaten, dan 4.770 kecamatan, menunjukkan jangkauan yang luas.
Dadan Hindayana juga mengungkapkan bahwa penerima manfaat Program Makan Bergizi Gratis sudah melampaui 15 juta jiwa. Angka ini diharapkan akan terus meningkat, mendekati target 20 juta penerima dalam waktu dekat.
Program ini secara spesifik difokuskan untuk mengintervensi asupan gizi kepada anak-anak sekolah dan ibu-ibu hamil di berbagai daerah. BGN menargetkan hingga akhir Agustus 2025 akan ada 8.000 SPPG yang beroperasi, terutama yang dibiayai oleh APBN.
Untuk mencapai target tersebut, BGN tengah mempercepat proses verifikasi dan mempersingkat administrasi. Pembiayaan juga dikirim lebih awal agar penerima manfaat dapat meningkat secara signifikan dalam waktu yang tidak terlalu lama.