Fantastis! Gubernur Bali Tolak Kasino Meski Diiming-imingi Rp100 Triliun, Tegaskan Pariwisata Budaya Tak Tergoyahkan
Gubernur Bali Wayan Koster secara tegas menyatakan penolakan terhadap pengembangan kasino, meskipun ada tawaran fantastis Rp100 triliun. Mengapa Gubernur Bali Tolak Kasino?

Gubernur Bali, Wayan Koster, baru-baru ini secara tegas menyatakan penolakannya terhadap rencana pengembangan perusahaan perjudian legal atau kasino di Pulau Dewata. Keputusan ini diambil meskipun ada tawaran keuntungan yang sangat menggiurkan, mencapai angka Rp100 triliun. Penolakan ini mencerminkan komitmen kuat pemerintah daerah dalam menjaga identitas pariwisata Bali.
Pernyataan tersebut disampaikan Koster dalam acara peluncuran kerja sama imbal jasa pungutan wisatawan asing di Denpasar. Ia mengungkapkan bahwa tawaran fantastis tersebut datang sebagai iming-iming untuk meloloskan proyek kasino. Namun, Gubernur Koster tetap pada pendiriannya, mengutamakan prinsip budaya Bali.
Penolakan ini bukan tanpa alasan kuat. Koster menekankan bahwa pariwisata Bali adalah pariwisata berbasis budaya, yang menjadi fondasi utama ekonomi pulau tersebut. Ia khawatir keberadaan kasino akan menggerus nilai-nilai budaya dan mengancam keberlanjutan masa depan pariwisata Bali.
Pariwisata Budaya: Fondasi Utama Bali
Koster menegaskan bahwa pariwisata budaya adalah ciri khas Bali yang tidak memiliki saingan di dunia. Ia berpendapat bahwa mengembangkan bisnis kasino akan menjerumuskan pulau ini ke dalam persaingan yang tidak perlu. Fokus utama Bali harus tetap pada keunikan budayanya.
Menurut Koster, meskipun tawaran Rp100 triliun menarik, salah langkah dalam menggerus budaya Bali akan membawa kerugian lebih besar. Potensi kehilangan identitas dan masa depan pariwisata Bali bisa melebihi tawaran finansial tersebut. Oleh karena itu, menjaga prinsip pariwisata berbasis budaya sangat krusial.
Pemerintah Provinsi Bali berkomitmen untuk terus menangkap peluang pariwisata berlandaskan budaya. Koster mengingatkan agar tidak mudah goyah terhadap godaan investasi yang bertentangan dengan nilai luhur Bali. Konsistensi dalam menjaga budaya adalah kunci keberlanjutan sektor pariwisata.
Proyeksi Kunjungan Wisatawan dan Tata Kelola Pariwisata
Di tengah penolakan terhadap kasino, sektor pariwisata Bali menunjukkan tren pemulihan yang sangat positif. Data terbaru menunjukkan bahwa sepanjang Januari hingga Juli 2025, jumlah kunjungan wisatawan asing telah mencapai 4 juta orang. Angka ini terus bertambah, dengan 300 ribu kunjungan tambahan pada periode 1 hingga 13 Agustus.
Secara keseluruhan, total kunjungan wisatawan asing ke Bali telah melampaui 4,3 juta. Dengan proyeksi peningkatan kunjungan pada November dan Desember, Koster memperkirakan jumlah wisatawan mancanegara tahun ini bisa menembus 7,2 juta. Angka ini menunjukkan potensi besar pariwisata budaya Bali tanpa perlu mengandalkan perjudian.
Koster menekankan pentingnya tata kelola pariwisata yang baik untuk mengantisipasi berbagai isu yang mungkin muncul. Peningkatan jumlah kunjungan ini memerlukan strategi pengelolaan yang matang agar tidak menimbulkan dampak negatif. Fokus pada kualitas dan keberlanjutan menjadi prioritas utama bagi pemerintah daerah.