Farikha: Kartini Modern Kudus, Wasit Badminton Internasional
Kisah inspiratif Farikha Sukrotun Nikmah, perempuan asal Kudus yang sukses menjadi wasit badminton internasional, membuktikan bahwa perempuan mampu bersaing di dunia olahraga internasional.

Farikha Sukrotun Nikmah, warga Desa Hadipolo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, telah mencetak sejarah. Perempuan yang sejak kecil menyukai bulu tangkis ini kini menjadi wasit bulu tangkis internasional. Perjalanan kariernya yang luar biasa ini berawal dari sebuah seleksi wasit tingkat kabupaten pada tahun 2016, sebuah kesempatan yang awalnya ia ragu untuk diikuti karena didominasi laki-laki.
Meskipun bukan mengambil jurusan olahraga saat kuliah di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), semangat dan kegigihannya mendorongnya untuk terus maju. Didukung oleh ayahnya yang juga seorang wasit badminton, dan dorongan orang tuanya, Farikha berhasil melewati berbagai seleksi, dari tingkat kabupaten hingga nasional. Kisah suksesnya ini menjadi inspirasi bagi perempuan Indonesia, sejajar dengan semangat perjuangan Raden Ajeng Kartini.
Dari wasit tingkat kabupaten, Farikha melangkah maju ke tingkat provinsi, kemudian nasional, hingga akhirnya mencapai level internasional. Keberhasilannya ini tidak lepas dari kerja keras, tekad kuat, dan dukungan keluarga. Ia bahkan berhasil meraih peringkat pertama dalam ujian seleksi wasit tingkat nasional lisensi A.
Perjuangan Menuju Puncak Karier Internasional
Farikha mengatakan, "Alhamdulillah bisa lulus, sehingga bisa memimpin pertandingan badminton tingkat Kabupaten Kudus." Pernyataan ini menggambarkan rasa syukur dan kebanggaannya atas pencapaian yang diraihnya. Perjuangannya tidak berhenti di situ. Ia terus berlatih dan mengikuti berbagai seleksi hingga akhirnya berhasil menjadi wasit di berbagai ajang internasional bergengsi.
Pada tahun 2023, Farikha mengikuti seleksi tingkat Asia di Indonesia dan tahun 2024 di China. Ia berhasil mendapatkan kesempatan menjadi pengadil di kejuaraan internasional seperti Indonesia International Challenge, Indonesia Super 100, dan Super 500. Prestasi puncaknya adalah terpilih menjadi wasit dalam Badminton Asia Championship 2025 di China.
Farikha menyadari bahwa keberhasilannya tidak terlepas dari dukungan orang tua dan perjuangannya untuk bersaing di dunia yang didominasi laki-laki. Ia harus beradaptasi dengan berbagai tantangan, mulai dari cuaca hingga makanan di negara-negara tempat ia bertugas. Namun, hal tersebut tidak menyurutkan semangatnya untuk terus meningkatkan kemampuan dan menjaga penampilannya.
Inspirasi bagi Perempuan Indonesia
Meskipun telah mencapai prestasi internasional, Farikha tetap rendah hati dan tidak meninggalkan pekerjaannya di sebuah toko besi di desanya. Ia berharap kisahnya dapat menginspirasi perempuan muda Indonesia untuk tidak minder dan berani bermimpi besar. Menurutnya, perempuan memiliki kualitas dan kemampuan yang sama dengan laki-laki, asalkan memiliki semangat dan tekad yang kuat.
Sebagai bentuk apresiasi atas prestasinya, Farikha menerima penghargaan 'Suara dan Aksi Perempuan Pelopor' dari Pemkab Kudus dalam rangka Peringatan Hari Kartini tahun 2025. Penghargaan ini diberikan sebagai pengakuan atas dedikasinya dan inspirasinya bagi perempuan Indonesia. Bupati Kudus, Sam'ani Intakoris, juga memberikan apresiasi dan bangga atas pencapaian Farikha, menekankan pentingnya kesetaraan gender dan dukungan terhadap perempuan untuk terus maju.
Selain itu, Farikha juga bangga dapat memperkenalkan budaya Indonesia kepada wasit internasional, bertukar informasi, dan menambah relasi. Ia juga berkesempatan menyaksikan langsung pertandingan pemain bulu tangkis kelas dunia dan keliling ke berbagai kota di Indonesia dan mancanegara.
Kisah Farikha membuktikan bahwa perempuan Indonesia mampu bersaing dan berprestasi di kancah internasional. Ia menjadi contoh nyata bahwa dengan kerja keras, tekad, dan dukungan, mimpi setinggi apapun dapat terwujud. Semangat dan kegigihannya menjadi inspirasi bagi generasi muda, khususnya perempuan, untuk berani mengejar cita-cita dan meraih kesuksesan.