Film Pendek Mahasiswa Undana "Ru'Jara", Juara Nasional, Tayang Perdana di Kupang!
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Undana Kupang sukses putar perdana film pendek "Ru'Jara" di Kupang, setelah meraih juara satu festival film nasional berbahasa daerah.

Film pendek "Ru'Jara The Journey Begins", karya mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, telah sukses diputar perdana di Kupang. Film ini sebelumnya telah meraih juara satu dalam festival film pendek nasional berbahasa daerah di Jakarta pada Oktober 2024. Prestasi ini diraih oleh tim mahasiswa yang berdedikasi dan dibimbing oleh dosen-dosen yang berkompeten. Pemutaran perdana ini merupakan sebuah pencapaian luar biasa bagi para mahasiswa dan universitas.
Angie Alodia, produser film "Ru'Jara The Journey Begins", mengungkapkan rasa terkejutnya atas pemutaran perdana di Kupang. "Jadi pemutaran perdana film ini di Kupang di luar dari dugaan kami, setelah sebelumnya kami hanya ingin ikut dalam festival film pendek berbahasa daerah secara nasional di Jakarta 2024," katanya di Kupang, Jumat. Keberhasilan ini membuktikan bahwa karya-karya mahasiswa Indonesia mampu bersaing di tingkat nasional, bahkan internasional.
Film "Ru'Jara", yang berarti 'perjalanan' dalam bahasa daerah Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur, menceritakan kisah Mira, seorang perempuan muda yang berjuang bertahan hidup di dunia pasca-apokaliptik. Kabupaten Sabu Raijua sendiri merupakan salah satu kabupaten terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) di Indonesia, berbatasan langsung dengan Timor Leste. Cerita yang unik dan latar belakang daerah 3T ini menjadi daya tarik tersendiri bagi film ini.
Sukses di Kancah Nasional, Menuju Internasional
Film "Ru'Jara" mengisahkan perjuangan Mira di padang pasir yang tandus, pascaperang besar di Timur Tengah. Dengan bekal peta dan kenangan akan kakaknya, Aria, Mira mencari asal-usul kehidupan. Perjalanan penuh bahaya dan keputusasaan ini justru mengantarkan Mira pada harapan baru, sekaligus misteri mendalam tentang masa depan umat manusia. Kisah yang penuh intrik dan misteri ini berhasil memikat juri festival film nasional.
Angie menambahkan bahwa keberhasilan di tingkat nasional telah mendorong mereka untuk bermimpi lebih besar, yaitu mengikuti festival film internasional. "Karena itulah judulnya tidak semua bahasa daerah tetapi ada bahasa Inggrisnya," ujarnya. Hal ini menunjukkan ambisi dan semangat para mahasiswa untuk membawa karya Indonesia ke kancah dunia.
Penggunaan bahasa Inggris dalam judul juga menjadi strategi untuk menjangkau penonton internasional dan memperluas jangkauan film ini. Hal ini juga menunjukkan adaptasi yang cerdas dari para pembuat film dalam menghadapi persaingan global.
Apresiasi dari Dosen Pembimbing
Maria Via Dolorosa, dosen pembimbing Ilmu Komunikasi Undana sekaligus pembina UKM Undana, memberikan apresiasi yang tinggi atas pencapaian luar biasa mahasiswa bimbingannya. "Dengan adanya film tersebut dan keberhasilan di tingkat nasional sudah menjawab bahwa output dari mahasiswa adalah sebuah karya, sehingga mahasiswa yang terlibat khususnya produser ketika hendak menyelesaikan tugas akhir bisa direkognisi, artinya tidak buat skripsi lagi tetapi buat karya," ujarnya. Hal ini menunjukkan bahwa karya film dapat menjadi alternatif pengganti skripsi.
Lebih lanjut, Maria Via Dolorosa juga menyampaikan rencana untuk mendorong terciptanya lebih banyak karya film di tahun 2025. Hal ini menandakan komitmen Undana dalam mendukung pengembangan kreativitas dan bakat mahasiswa di bidang perfilman. Dukungan dari dosen pembimbing sangat penting dalam keberhasilan film "Ru'Jara".
Keberhasilan film "Ru'Jara" membuktikan bahwa mahasiswa Indonesia memiliki potensi besar dalam industri perfilman. Dukungan dari universitas dan dosen pembimbing sangatlah penting untuk mendorong lahirnya karya-karya kreatif lainnya di masa mendatang. Semoga film ini dapat menginspirasi mahasiswa lain untuk berkarya dan mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.