Gempa M2,7 Guncang Sukabumi, BPBD Belum Terima Laporan Kerusakan
Gempa bumi berkekuatan M2,7 mengguncang Sukabumi pada Kamis malam, 30 November 2023, namun BPBD setempat belum menerima laporan kerusakan bangunan.

Gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 2,7 mengguncang Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (30/11/2023) pukul 19.47 WIB. Pusat gempa berada di darat, tepatnya 21 kilometer timur laut Sukabumi, dengan kedalaman hanya 3 kilometer. Meskipun getarannya dirasakan di beberapa wilayah, hingga saat ini belum ada laporan kerusakan yang masuk ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi, Medi Abdul Hakim, menyatakan bahwa hingga pukul 21.00 WIB belum ada laporan kerusakan bangunan, baik rumah warga maupun fasilitas umum lainnya. Pihaknya tetap waspada mengingat gempa dangkal dan berpusat di darat. Hal ini perlu diwaspadai karena potensi kerusakan tetap ada.
Sebagai langkah antisipasi, BPBD telah menginstruksikan seluruh petugas penanggulangan bencana kecamatan (P2BK) untuk melakukan pendataan dan berkoordinasi dengan masyarakat serta perangkat desa. Tujuannya adalah untuk mendeteksi dini adanya kerusakan bangunan yang mungkin terlewatkan.
Warga Sukabumi diimbau untuk segera melapor ke BPBD jika menemukan adanya kerusakan bangunan akibat gempa. Laporan segera akan mempercepat proses penanggulangan dan bantuan jika dibutuhkan. Proses asesmen dampak gempa masih berlangsung.
BPBD akan memastikan dampak kerusakan dalam waktu 24 jam ke depan. Jika tidak ada laporan kerusakan yang masuk, maka dapat dipastikan gempa tersebut tidak menimbulkan kerusakan signifikan. Namun, kewaspadaan tetap diperlukan.
Medi menambahkan, meskipun belum ada laporan kerusakan, masyarakat tetap diimbau untuk waspada terhadap potensi gempa susulan. Kabupaten Sukabumi merupakan wilayah rawan gempa, dilintasi oleh Sesar Cimandiri yang aktif secara geologis dan berpotensi menimbulkan gempa yang merusak.
Informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan bahwa gempa M2,7 tersebut berlokasi di koordinat 6.80 lintang selatan (LS) - 106.57 bujur timur (BT). Kedalaman gempa yang dangkal menjadi perhatian khusus dalam proses pemantauan dampaknya.
Kecepatan respon dan koordinasi antara BPBD, P2BK, dan masyarakat menjadi kunci dalam penanganan dampak gempa. Sistem pelaporan yang cepat akan membantu meminimalisir kerugian dan memastikan keselamatan warga.