Gerak Cepat Pemkab Lumajang Perbaiki Talud Sungai Rejali yang Rusak Akibat Banjir Lahar Dingin
Pemkab Lumajang bergerak cepat memperbaiki kerusakan talud Sungai Rejali di Dusun Bondeli akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru, untuk mencegah ancaman terhadap 82 kepala keluarga.

Banjir lahar dingin Gunung Semeru kembali menimbulkan kerusakan infrastruktur di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Kali ini, kerusakan terjadi pada talud Sungai Rejali di Dusun Bondeli, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro. Kerusakan tersebut mengancam keselamatan 82 kepala keluarga yang bermukim di dekat lokasi. Pemkab Lumajang, dibawah kepemimpinan Bupati Indah Amperawati, atau yang akrab disapa Bunda Indah, langsung merespon dengan cepat untuk menangani masalah ini pada Minggu (11/5) malam dan Senin (12/5).
Langkah cepat ini diambil karena pengikisan talud yang terus terjadi akibat aliran banjir lahar dingin dan hujan deras berpotensi menyebabkan jebolnya talud dan membahayakan warga sekitar. Bupati Indah Amperawati beserta tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang langsung turun ke lokasi untuk memantau kondisi dan mengambil langkah-langkah strategis guna mencegah bencana lebih besar.
"Langkah teknis darurat segera dilakukan untuk memperkuat struktur talud yang terancam jebol dan mengantisipasi banjir susulan yang bisa berdampak pada permukiman warga," jelas Bupati Indah Amperawati dalam keterangan tertulis. Kecepatan respon Pemkab Lumajang ini menunjukkan komitmen nyata dalam melindungi warganya dari ancaman bencana.
Penanganan Darurat Kerusakan Talud Sungai Rejali
Pemkab Lumajang mengerahkan berbagai upaya untuk menangani kerusakan talud Sungai Rejali. Mobilisiasi alat berat segera dilakukan dengan melibatkan penambang pasir lokal yang memiliki alat berat untuk membantu proses perbaikan darurat. "Hari ini kami memastikan bahwa mobilisasi alat berat akan segera dilakukan dan beberapa penambang pasir lokal yang memiliki alat berat telah siap membantu proses teknis perbaikan darurat," tambah Bupati Indah.
Proses perbaikan darurat difokuskan pada pengalihan arus sungai dan penutupan bagian talud yang terkikis dengan menggunakan batu-batu. Beberapa penambang telah dikerahkan untuk menjalankan tugas ini pada hari Senin. Langkah ini merupakan upaya untuk mencegah meluasnya kerusakan dan melindungi pemukiman warga.
Selain itu, Pemkab Lumajang juga mengimbau warga untuk melakukan evakuasi sementara ke tempat yang lebih aman sebagai langkah antisipasi. Imbauan ini dikeluarkan mengingat intensitas hujan yang masih tinggi dan potensi bahaya yang masih ada.
Koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur
Pemkab Lumajang tidak bekerja sendiri dalam menangani masalah ini. Koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah dilakukan untuk mempercepat proses penanganan darurat. Bupati Indah Amperawati telah melaporkan kondisi tersebut kepada Gubernur Jawa Timur dan telah mendapatkan dukungan penuh.
Surat tanggap darurat infrastruktur juga telah ditandatangani untuk mempercepat proses perbaikan dari pihak provinsi. "Saya sudah laporkan ke Ibu Gubernur Jawa Timur dan beliau siap membantu. Saya juga sudah menandatangani surat tanggap darurat agar proses perbaikan dari provinsi bisa segera berjalan," ujar Bupati Indah.
Kerjasama ini menunjukkan sinergi yang baik antara pemerintah kabupaten dan provinsi dalam menghadapi bencana dan menangani dampaknya terhadap infrastruktur.
Kolaborasi dan Kesiapsiagaan
Penanganan kerusakan talud Sungai Rejali melibatkan kolaborasi antara pemerintah kabupaten, sektor swasta (penambang), dan pemerintah provinsi. Kolaborasi ini diharapkan dapat mempercepat proses perbaikan dan meminimalisir risiko kerusakan lebih lanjut. "Diharapkan kolaborasi itu akan mempercepat proses perbaikan dan mencegah risiko kerusakan lebih lanjut yang dapat membahayakan masyarakat sekitar," kata Bupati Indah.
Pemkab Lumajang juga mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan mengikuti arahan petugas di lapangan. Seluruh upaya teknis dan logistik dipastikan berjalan sesuai prosedur tanggap darurat. Kecepatan respon dan kolaborasi berbagai pihak ini diharapkan dapat meminimalisir dampak kerusakan dan melindungi keselamatan warga Lumajang.
Kondisi talud yang terus terkikis dan jaraknya yang dekat dengan pemukiman warga menjadi perhatian serius. "Kondisi itu cukup mengkhawatirkan, karena talud terus terkikis dan jaraknya sangat dekat dengan pemukiman warga. Itu berbahaya dan keselamatan masyarakat harus menjadi prioritas," tegas Bupati Indah. Hal ini menunjukkan prioritas utama Pemkab Lumajang adalah keselamatan warganya.