Gregoria Mariska Tunjung Kalah Tipis dari An Se Young di Semifinal India Open 2025
Gregoria Mariska Tunjung, tunggal putri Indonesia, harus mengakui keunggulan An Se Young dari Korea Selatan di semifinal India Open 2025 meskipun menampilkan perlawanan sengit selama dua gim.
Pebulutangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, harus mengakui kekalahan dari unggulan pertama asal Korea Selatan, An Se Young, pada babak semifinal India Open 2025, Sabtu, 18 Januari 2025. Pertandingan ketat ini berakhir dengan skor 19-21 dan 16-21 di New Delhi.
Pertarungan Sengit Dua Gim
Meskipun Gregoria, unggulan keempat, menunjukkan permainan yang apik dan sempat unggul di awal gim pertama dengan skor 6-2, An Se Young berhasil menyamakan kedudukan dan akhirnya memenangkan gim pertama dengan skor tipis 21-19. Gregoria beberapa kali menyamakan kedudukan dan bahkan memperkecil jarak poin di poin-poin kritis, namun An Se Young berhasil mengamankan match point pertamanya.
Gim kedua pun berlangsung tak kalah dramatis. Gregoria sempat menyamakan kedudukan 9-9 dan bahkan unggul tipis 12-10 melawan peraih medali emas Olimpiade Paris 2024 tersebut. Namun, An Se Young kembali menunjukkan keunggulannya, terutama setelah skor 14-14. Ia mampu meraih empat poin beruntun dan unggul jauh hingga akhirnya menang dengan skor 21-16.
An Se Young Menuju Final
Dengan kemenangan ini, An Se Young akan berhadapan dengan Pornpawee Chocuwong dari Thailand di partai puncak India Open 2025 pada Minggu, 19 Januari 2025. Ini merupakan pertemuan kesebelas antara Gregoria dan An Se Young, dengan kemenangan selalu jatuh ke tangan An Se Young.
Harapan Indonesia di Semifinal
Meskipun Gregoria harus tersingkir, Indonesia masih memiliki satu wakil di babak semifinal, yaitu Jonatan Christie yang akan berhadapan dengan Viktor Axelsen dari Denmark pada malam harinya. Jonatan akan berupaya untuk mengharumkan nama Indonesia di turnamen BWF Super 750 ini.
Pertandingan antara Gregoria dan An Se Young menunjukkan kualitas tinggi dari kedua atlet. Gregoria telah menunjukkan perkembangan yang signifikan dan perlawanan yang gigih, meskipun pada akhirnya harus mengakui keunggulan lawan yang memang sangat kuat dan konsisten. Ini menjadi pelajaran berharga bagi Gregoria untuk meningkatkan permainannya di masa mendatang.