Gubernur Khofifah Ajak Refleksi Makna HUT ke-80 RI: Diwarnai Kirab Bendera Pemecah Rekor MURI
Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat Jawa Timur merefleksikan makna tema HUT ke-80 RI, "Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju", demi persatuan dan kemajuan bangsa.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendalami serta merefleksikan makna mendalam dari tema Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia. Tema sentral perayaan kemerdekaan tahun ini adalah "Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju". Ajakan ini disampaikan dalam Upacara Peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di halaman Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Minggu.
Dalam pidatonya, Khofifah menekankan pentingnya persatuan sebagai refleksi kebangsaan yang inklusif dan partisipatif. Ia menegaskan bahwa persatuan ini harus diperjuangkan bersama oleh seluruh pemimpin dan rakyat Indonesia. Jawa Timur, khususnya, diharapkan menjadi rumah yang nyaman bagi keberagaman suku, agama, budaya, dan adat istiadat.
Refleksi makna HUT ke-80 RI ini bertujuan untuk memperkuat fondasi kebangsaan demi mencapai cita-cita Indonesia yang lebih maju dan sejahtera. Kegiatan ini juga menjadi momentum penting untuk menumbuhkan semangat gotong royong dan kerukunan antarwarga. Seluruh rangkaian acara berlangsung khidmat dan penuh antusiasme dari ribuan peserta.
Refleksi Tema 'Bersatu, Berdaulat'
Khofifah Indar Parawansa menguraikan bahwa makna "Bersatu" adalah esensi dari kebangsaan yang inklusif. Hal ini berarti seluruh warga negara memiliki peran aktif dalam membangun bangsa tanpa memandang latar belakang. Konsep ini sejalan dengan upaya menjaga persaudaraan dan kerukunan, termasuk toleransi antarumat beragama, sebagai kunci utama memperkuat persatuan.
Pentingnya persatuan ini juga tercermin dalam Nawa Bhakti Satya, khususnya pilar Jawa Timur Harmoni. Pilar tersebut menempatkan kemajemukan sebagai kekuatan fundamental bangsa. Dengan demikian, keberagaman yang ada di Jawa Timur menjadi modal utama untuk mencapai tujuan bersama.
Sementara itu, "Berdaulat" dimaknai sebagai semangat yang mencerminkan karakter bangsa Indonesia. Semangat ini menjunjung tinggi kerukunan warga serta nilai-nilai gotong royong yang telah mengakar kuat. Kedaulatan bangsa tidak hanya diukur dari aspek politik, melainkan juga dari kemampuan masyarakat untuk hidup rukun dan saling mendukung.
Mewujudkan 'Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju'
Gubernur Khofifah juga menjelaskan bahwa frasa "Rakyat Sejahtera" merefleksikan komitmen kuat dari Presiden terpilih Prabowo Subianto. Komitmen ini diwujudkan melalui 8 Asta Cita, 17 program prioritas, serta 8 Program Hasil Terbaik Cepat. Inisiatif-inisiatif ini dirancang untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara menyeluruh.
Tujuan utama dari program-program tersebut adalah peningkatan kualitas pendidikan yang lebih baik dan merata di seluruh wilayah. Selain itu, aspek ekonomi juga menjadi fokus dengan harapan dapat lebih merata distribusinya. Pembangunan infrastruktur yang modern juga menjadi prioritas untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan konektivitas.
Lebih lanjut, Khofifah menyebut bahwa "Indonesia Maju" menggambarkan cita-cita bersama untuk meningkatkan daya saing global. Hal ini mencakup percepatan pembangunan infrastruktur dan pencapaian visi besar Indonesia Emas 2045. Visi ini menargetkan Indonesia menjadi negara maju dan sejahtera pada satu abad kemerdekaannya.
"Mari kita terus bergerak, bersemangat, dan mencurahkan segala daya upaya mencapai Indonesia Emas 2045," ujar Khofifah. Ajakan ini menjadi dorongan bagi seluruh lapisan masyarakat untuk berkontribusi aktif dalam mewujudkan masa depan bangsa yang gemilang.
Kemeriahan Peringatan dan Pecahnya Rekor MURI
Ribuan masyarakat Jawa Timur menunjukkan antusiasme tinggi dan mengikuti Upacara Peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia dengan khidmat. Upacara ini berlangsung di halaman Gedung Negara Grahadi, Surabaya, menjadi pusat perhatian perayaan di tingkat provinsi. Atmosfer kebangsaan terasa kental di seluruh area upacara.
Usai upacara, kemeriahan berlanjut dengan berbagai pertunjukan menarik. Salah satunya adalah pertunjukan tari kolosal Tribhuwana yang dibawakan oleh 300 siswa. Selain itu, penampilan Drumband SMAN 5 Taruna Brawijaya Kediri turut memeriahkan suasana. Puncak acara adalah kirab bendera Merah Putih sepanjang 14.905,5 meter serta deville pawai bendera.
Kirab bendera ini menjadi sorotan utama karena berhasil memecahkan Rekor Dunia Museum Rekor Indonesia (MURI). Bendera raksasa tersebut dijahit oleh 7.547 siswa dan 1.573 guru, kemudian dibentangkan oleh 10.686 siswa, 695 guru, dan 402 pegawai Dinas Pendidikan Jawa Timur. Prestasi ini menunjukkan kolaborasi luar biasa dari berbagai pihak.
Pada kesempatan yang sama, diserahkan pula 12 penghargaan kepada kepala cabang dinas, kepala sekolah, guru, dan siswa SMA, SMK, serta SLB di Jawa Timur. Acara juga dimeriahkan dengan pemberian hadiah pakaian terunik dan hiburan dari penyanyi Jihan Audi. Gubernur Khofifah, Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak, Forkopimda Jawa Timur, dan Sekdaprov Jawa Timur Adhy Karyono turut mengikuti Upacara Detik-detik Proklamasi dari Istana Merdeka secara daring.