Gubernur Maluku Serukan Kerukunan Umat Beragama di Sidang GPM Kairatu
Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, menyerukan kerukunan antarumat beragama di Sidang Klasis Gereja Protestan Maluku (GPM) Kairatu, menekankan pentingnya toleransi dan semangat kebersamaan dalam membangun Maluku yang maju dan sejahtera.

Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, menyerukan pentingnya kerukunan antarumat beragama dalam persidangan ke-54 Klasis Gereja Protestan Maluku (GPM) Kairatu di Ambon pada Minggu, 30 Maret. Seruan ini disampaikan sebagai upaya untuk menjaga toleransi dan kedamaian di Maluku. Beliau menekankan pentingnya semangat kebersamaan dalam membangun daerah yang majemuk ini.
Dalam keterangan tertulis yang diterima di Ambon, Gubernur Lewerissa mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga dan memelihara hidup bersama dengan damai. Beliau menyatakan, "Mari kita jaga dan pelihara hidup bersama dengan basudara lain, sebab Tuhan memang menciptakan perbedaan di antara kita, bukan untuk terpisah, tetapi justru untuk hidup rukun dan saling melengkapi."
Ajakan ini didasarkan pada nilai-nilai budaya Maluku yang menjunjung tinggi toleransi dan saling menghormati, seperti semangat Pela Gandong, Hidop Orang Basudara, Ale Rasa Beta Rasa. Gubernur melihat perkembangan positif dengan semakin banyaknya tempat ibadah di Maluku sebagai tanda Tuhan terus menjaga dan menyertai umat-Nya.
Pentingnya Sinergitas Antar Pemangku Kepentingan
Gubernur Lewerissa juga berharap agar pihak Gereja dapat membangun komunikasi, koordinasi, dan sinergisitas yang kuat dengan seluruh pemangku kepentingan. Hal ini dinilai penting untuk meningkatkan kualitas pembinaan dan pelayanan di Jemaat GPM Nuruwe dan gereja-gereja lainnya di Maluku. Kerjasama yang baik antara pemerintah dan lembaga keagamaan dianggap krusial dalam menciptakan lingkungan yang kondusif.
Lebih lanjut, Gubernur memaparkan visi dan misi kepemimpinannya bersama Wakil Gubernur Maluku untuk lima tahun ke depan. Visi tersebut adalah mewujudkan Maluku yang maju, adil, dan sejahtera, sejalan dengan cita-cita Indonesia Emas 2045. Toleransi dan kerukunan antarumat beragama menjadi pilar utama dalam pencapaian visi ini.
"Ini adalah tujuan dan cita-cita kami selaku Pemimpin Maluku, dan sekaligus menjadi panduan bagi jajaran Pemerintah Provinsi Maluku untuk bekerja," tegas Gubernur Lewerissa.
Ia juga menekankan pentingnya perubahan fundamental dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan masyarakat di Maluku agar lebih baik dan bermutu.
Membangun Komitmen Hidup Damai
Gubernur Lewerissa menambahkan bahwa komitmen untuk hidup damai dalam masyarakat yang majemuk akan menginspirasi kreativitas dan pemikiran konstruktif. Hal ini penting untuk membangun optimisme dan mewujudkan kehidupan masyarakat yang damai, sejahtera, dan berkeadilan.
"Kesadaran untuk terus membangun komitmen hidup damai dalam ikatan masyarakat yang majemuk dan beragam tentunya akan memberikan inspirasi dan imajinasi kreatif kepada seluruh masyarakat untuk membangun dan mengembangkan pemikiran-pemikiran sehat, kritis, dan konstruktif, yang mampu meningjatkan spirit ooptimisme yang luhur dan mulia dalam mewujudkan kehidupan masyarakat yang damai, sejahtera, dan berkeadilan," tambah Lewerissa.
Pesan kerukunan dan toleransi yang disampaikan Gubernur Lewerissa diharapkan dapat menjadi landasan bagi seluruh masyarakat Maluku dalam membangun daerah yang lebih harmonis dan sejahtera. Kerjasama dan saling menghormati antarumat beragama menjadi kunci utama dalam mewujudkan visi tersebut.
Dengan semangat kebersamaan dan toleransi, diharapkan Maluku dapat terus berkembang dan mencapai kemajuan yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan.