Gus Romy Usul Sosok Eksternal Pimpin PPP, Butuh Energi Baru untuk Kembali ke Senayan!
Mantan Sekjen PPP, Romahurmuziy, mendorong figur eksternal partai untuk memimpin PPP, guna membangkitkan energi baru dan meraih kemenangan di Pemilu 2029.

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tengah bersiap menghadapi perubahan kepemimpinan. Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP, Muhammad Romahurmuziy atau Gus Romy, secara mengejutkan mengusulkan agar partai tersebut dipimpin oleh sosok dari luar partai. Pengusulan ini disampaikan menyusul kegagalan PPP dalam Pemilu 2024 dan kebutuhan akan energi baru untuk menatap Pemilu 2029. Pernyataan ini disampaikan melalui siaran pers pada Rabu lalu.
Kegagalan PPP masuk ke Senayan pada Pemilu 2024 menjadi latar belakang utama usulan Gus Romy. Menurutnya, partai berlambang Ka'bah membutuhkan suntikan semangat dan strategi baru untuk bangkit dan kembali meraih suara signifikan di Pemilu mendatang. Ia menekankan perlunya energi besar, bukan sekadar untuk berjalan, melainkan untuk melompat mengatasi berbagai rintangan demi mencapai tujuan tersebut.
Gus Romy menyatakan, "Saya sendiri lebih memilih untuk mendorong wajah baru untuk memimpin partai karena PPP butuh energi baru. Energi besar, bukan untuk berjalan. Tapi untuk melompat mengatasi semua rintangan untuk kembali ke Senayan 2029." Pernyataan ini menunjukkan keseriusan Gus Romy dalam mendorong perubahan signifikan di tubuh PPP.
Figur Eksternal sebagai Pemimpin Baru PPP?
Gus Romy telah menyinggung beberapa nama potensial dari luar PPP yang dianggapnya mampu memimpin partai tersebut. Beberapa nama yang disebut antara lain Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Dudung Abdurachman, Amran Sulaiman, Marzuki Alie, dan Agus Suparmanto. Nama-nama tersebut dinilai memiliki kapabilitas dan popularitas yang dapat memberikan dampak positif bagi PPP.
Meskipun demikian, Gus Romy juga mengakui adanya beberapa nama dari internal PPP yang berpotensi. Ia menyebutkan Sandi Uno, Sekjen Arwani, dan Gus Yasin sebagai figur internal yang layak dipertimbangkan. Namun, tampaknya Gus Romy lebih condong mendukung figur eksternal untuk memimpin partai ke depannya.
Pertimbangan Gus Romy untuk mendorong figur eksternal bukan tanpa alasan. Ia melihat perlunya perspektif baru dan strategi yang berbeda untuk membangkitkan kembali PPP. Figur eksternal diharapkan mampu membawa angin segar dan inovasi dalam manajemen partai.
Terlepas dari pilihan figur internal atau eksternal, Gus Romy menekankan pentingnya kepemimpinan yang kuat dan visioner untuk membawa PPP kembali ke jalur kemenangan.
AD/ART PPP dan Fleksibilitasnya
Gus Romy menyadari adanya aturan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PPP yang mensyaratkan calon ketua umum harus menjabat minimal satu periode dalam kepengurusan partai. Namun, ia menekankan bahwa AD/ART bukanlah sesuatu yang kaku dan dapat diubah sesuai kebutuhan.
Menurutnya, "AD/ART itu bukan kitab suci. Dia bisa diubah tanpa syarat apapun oleh muktamirin sepanjang disetujui mayoritas dan berlaku seketika di muktamar." Pernyataan ini menunjukkan keyakinan Gus Romy bahwa perubahan AD/ART untuk mengakomodasi figur eksternal sebagai ketua umum dimungkinkan.
Hal ini menunjukkan bahwa PPP memiliki mekanisme internal yang fleksibel dalam menghadapi tantangan dan kebutuhan perubahan. Perubahan AD/ART, jika disetujui mayoritas, dapat membuka jalan bagi kepemimpinan dari luar partai.
Dengan demikian, usulan Gus Romy untuk memilih ketua umum dari luar partai menunjukkan kesiapan PPP untuk melakukan perubahan signifikan guna menghadapi tantangan politik ke depan.
Muktamar PPP September 2025: Titik Putus Kepemimpinan
Gus Romy berharap Muktamar PPP yang akan digelar pada September 2025 mendatang akan menghasilkan keputusan besar terkait pergantian Ketua Umum. Muktamar ini diharapkan menjadi momentum bagi PPP untuk melakukan regenerasi kepemimpinan dan menentukan arah partai ke depan.
Keputusan tersebut akan menentukan sosok yang akan memimpin PPP dalam menghadapi Pemilu 2029. Baik figur internal maupun eksternal, yang terpilih nantinya diharapkan mampu membawa PPP meraih prestasi yang lebih baik.
Dengan adanya usulan dari Gus Romy ini, Muktamar PPP September 2025 mendatang dipastikan akan menjadi ajang yang menarik dan penuh dinamika. Publik pun menantikan siapa yang akan terpilih memimpin partai dan strategi apa yang akan diterapkan untuk membawa PPP kembali berjaya.