Gus Yahya: Swadaya Warga NU Bangun Ribuan Lembaga Pendidikan
Ketua Umum PBNU, Gus Yahya, mengungkapkan warga NU telah membangun sekitar 54 ribu lembaga pendidikan secara swadaya, mulai dari PAUD hingga perguruan tinggi, dan PBNU berupaya membangun sistem pengelolaan yang lebih terstruktur.

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, mengungkapkan fakta mengejutkan terkait peran aktif warga NU dalam dunia pendidikan. Dalam Kongres Pendidikan Nahdlatul Ulama di Jakarta, Rabu, beliau memaparkan bahwa warga NU telah membangun ribuan lembaga pendidikan secara swadaya.
Ribuan Lembaga Pendidikan Berbasis Swadaya
Jumlahnya sangat signifikan. Gus Yahya menyatakan, "Saat ini kami punya sekitar 13 ribu Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), 26 ribu pesantren, 15 ribu sekolah dan madrasah. Kami juga punya ratusan perguruan tinggi di lingkungan NU." Inisiatif luar biasa ini muncul dari berbagai kelompok dan individu di lingkungan Nahdliyin, memberikan kontribusi besar bagi masyarakat, khususnya di sektor pendidikan.
Partisipasi Aktif dan Tanpa Pamrih
Gus Yahya memberikan contoh nyata, seperti para ibu Muslimat NU yang mendirikan PAUD dan lembaga pendidikan lainnya tanpa menunggu arahan dari pengurus. "Mereka melihat banyak anak berkeliaran, mereka bikin PAUD, begitu saja," jelasnya. Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa mereka secara mandiri mencari biaya pembangunan, tenaga pendidik, dan banyak yang terlibat tanpa mengharapkan gaji besar, bahkan rela bekerja tanpa bayaran.
"Mereka tidak minta kepada organisasi, tidak nanya dan tidak pernah mengeluh kepada organisasi. Tetapi semuanya dengan sepenuh hati menisbatkan khidmahnya itu kepada NU. Ini Masya Allah," ujar Gus Yahya, menggambarkan dedikasi luar biasa para warga NU.
PBNU Bangun Sistem Pengelolaan yang Terintegrasi
Melihat potensi dan jumlah lembaga pendidikan yang begitu besar namun masih berjalan secara terpisah, PBNU berupaya membangun sistem pengelolaan yang lebih terstruktur dan terintegrasi. "Inilah yang kemudian diupayakan oleh PBNU sejak awal masa khidmah itu selalu berusaha membangun desain governing system untuk berbagi jaringan unit-unit ulang layanan yang sudah ada di lingkungan NU," kata Gus Yahya.
Sistem ini akan mencakup seluruh jenjang, dari tingkat daerah hingga pusat, memungkinkan pemantauan, evaluasi, dan konektivitas yang lebih baik antar lembaga. Kongres Pendidikan NU sendiri merupakan salah satu langkah PBNU untuk memajukan pendidikan NU secara kolektif, melibatkan pemerintah dan pihak swasta.
Kesimpulan
Dedikasi warga NU dalam membangun satuan pendidikan sangat mengagumkan. Ribuan lembaga pendidikan telah berdiri berkat swadaya mereka. Ke depan, PBNU berkomitmen untuk membangun sistem pengelolaan yang lebih terstruktur dan terintegrasi untuk memajukan pendidikan di lingkungan NU.