Muslimat NU Prioritaskan 1000 Dapur Sehat MBG: Sinergi untuk Gizi Anak Bangsa
Ketua Umum Dewan Pembina PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, memprioritaskan penyiapan 1000 dapur sehat Makan Bergizi Gratis (MBG) oleh kader Muslimat NU, menunjukkan komitmen dalam meningkatkan gizi anak Indonesia.

Surabaya, 16 Februari 2024 - Dalam sebuah langkah signifikan untuk meningkatkan gizi anak Indonesia, Ketua Umum Dewan Pembina Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), Khofifah Indar Parawansa, menyerukan kepada seluruh kader Muslimat NU untuk memprioritaskan pembangunan 1.000 dapur sehat dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Khofifah di Surabaya, Minggu lalu, menandai komitmen besar organisasi tersebut dalam mengatasi masalah gizi di Indonesia.
Membangun 1000 Dapur Sehat MBG
Khofifah menekankan pentingnya peran Muslimat NU dalam mensukseskan program MBG. "Kepada seluruh Muslimat, prioritas kita adalah menyiapkan fasilitas untuk menjadi mitra program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kami telah berkoordinasi dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dan Muslimat NU ditargetkan akan mendapatkan 1.000 titik dapur sehat," jelasnya. Langkah ini menunjukkan sinergi yang kuat antara Muslimat NU dan pemerintah dalam upaya peningkatan gizi masyarakat.
Khofifah juga meminta kader Muslimat NU untuk melakukan identifikasi dapur sehat yang sudah ada dan menyelenggarakan MBG. Hal ini bertujuan untuk memetakan potensi yang ada dan memastikan distribusi bantuan yang efektif dan merata.
Respon Positif dari Papua dan Perubahan Struktur Organisasi
Antusiasme tinggi ditunjukkan oleh berbagai daerah di Indonesia, khususnya Papua, yang menyambut baik program ini. "Respons luar biasa datang dari daerah-daerah di Papua. Ini sangat berarti dalam menyediakan kebutuhan gizi bagi anak-anak bangsa hingga ke pelosok negeri," ujar Khofifah. Hal ini menunjukkan bahwa program MBG memiliki jangkauan yang luas dan berpotensi besar dalam mengatasi permasalahan gizi di berbagai wilayah Indonesia.
Kongres Muslimat NU juga menandai perubahan struktur organisasi. Kini terdapat Ketua Umum Dewan Pembina PP Muslimat NU di samping Ketua PP Muslimat NU. Arifah Choiri Fauzi, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, terpilih sebagai Ketua PP Muslimat NU periode 2025-2030. Khofifah menjelaskan perubahan struktur ini bertujuan untuk penguatan organisasi.
"Di kongres ini ada perubahan penguatan struktur di dewan Pembina, yaitu ada Ketua Umum Dewan Pembina, kemudian di pengurus pusatnya ada Ketua Muslimat NU. Jadi, ketua umumnya ada di Dewan Pembina, sementara di ketua Muslimatnya itu ketua, bukan ketua umum," jelas Khofifah.
Capaian Muslimat NU di Berbagai Sektor
Selain MBG, Muslimat NU telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam berbagai sektor pembangunan. Mereka mengelola 209 panti asuhan, 111 rumah sakit (termasuk rumah sakit ibu dan anak dan klinik), 14.350 lembaga pendidikan, 9.800 TK dan RA, 6.800 PAUD, 11 Balai Latihan Kerja (BLK), empat induk koperasi wanita, dan lebih dari 72.000 majelis taklim di seluruh Indonesia. Komitmen ini menunjukkan peran Muslimat NU yang luas dan berpengaruh dalam masyarakat Indonesia.
Kesimpulan
Program 1.000 dapur sehat MBG merupakan langkah strategis Muslimat NU dalam mendukung upaya pemerintah meningkatkan gizi anak Indonesia. Dengan dukungan dan kerja sama yang kuat, program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi kesejahteraan masyarakat, khususnya anak-anak di seluruh Indonesia. Komitmen Muslimat NU yang meluas ke berbagai sektor pembangunan juga menunjukkan kontribusi besar organisasi ini dalam memajukan bangsa.