PBNU Bentuk Satgas Percepat Program Makan Bergizi Gratis untuk 5 Juta Santri
PBNU membentuk satgas untuk mempercepat program Makan Bergizi Gratis (MBG) pemerintah yang menargetkan 5 juta santri di pesantren NU, berkolaborasi dengan pemerintah untuk memastikan penyaluran makanan bergizi bagi para santri.
PBNU Dukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Nasional
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) resmi membentuk satuan tugas (satgas) untuk membantu percepatan program Makan Bergizi Gratis (MBG) pemerintah. Program ini secara khusus menyasar 5 juta santri di pesantren-pesantren binaan NU. Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf, atau Gus Yahya, Senin, 3 Februari 2025, di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.
Peran Satgas PBNU dalam MBG
Satgas PBNU berperan penting dalam memetakan lokasi strategis untuk mendirikan dapur umum. Dapur-dapur umum ini nantinya akan menjadi pusat penyaluran makanan bergizi gratis bagi para santri. Gus Yahya menjelaskan bahwa pemetaan lokasi ini merupakan bagian penting untuk memastikan pendistribusian yang efektif dan merata. Hal ini disampaikan langsung kepada Presiden dan mendapat dukungan penuh.
Kolaborasi PBNU dan Pemerintah
Dalam pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto, Gus Yahya, didampingi Rais 'Aam PBNU KH Miftachul Akhyar dan Sekjen PBNU Saifullah Yusuf, menyerahkan undangan puncak peringatan Harlah ke-102 NU. Pertemuan tersebut berlangsung selama kurang lebih dua jam dan membahas secara detail mengenai dukungan PBNU terhadap program MBG. Presiden Prabowo mengapresiasi langkah PBNU dan mendorong perluasan jangkauan program tersebut.
Sasaran Program MBG dan Peran Jaringan NU
Gus Yahya menegaskan bahwa seluruh santri di pesantren NU, yang berjumlah 5 juta orang, termasuk dalam sasaran program MBG. PBNU memanfaatkan jaringan luasnya untuk memastikan tidak ada satupun santri yang terlewatkan. Identifikasi lokasi dan penempatan dapur umum menjadi fokus utama satgas untuk menjamin distribusi makanan bergizi yang optimal.
Implementasi dan Target Program MBG
Program MBG telah dimulai sejak 6 Januari 2025, dengan 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) beroperasi di 26 provinsi. Jumlah SPPG dan penerima manfaat terus meningkat. Per 17 Januari 2025, terdapat 238 SPPG di 31 provinsi, melayani 650.000 orang. Pemerintah menargetkan 3 juta penerima manfaat pada periode Januari-April 2025, 6 juta pada April-Agustus 2025, 15-17 juta pada Agustus-September 2025, dan hingga 82,9 juta orang pada akhir 2025.
Kesimpulan
Kerja sama antara PBNU dan pemerintah dalam program MBG menunjukkan komitmen bersama untuk meningkatkan gizi anak-anak Indonesia. Dengan memanfaatkan jaringan luas NU dan dukungan pemerintah, program MBG diharapkan dapat mencapai sasaran dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat, terutama bagi 5 juta santri di seluruh Indonesia.