Program Makan Bergizi Gratis di Lombok Tengah Capai 222 Sekolah
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Lombok Tengah telah menjangkau 22 ribu siswa di 222 sekolah, namun masih perlu perluasan untuk menjangkau 170 ribu siswa lainnya.

Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) telah melaksanakan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming. Hingga triwulan pertama 2025, program ini telah menjangkau 222 sekolah di 12 kecamatan, memberikan manfaat kepada sekitar 22 ribu siswa. Program yang telah berjalan selama satu setengah bulan ini menargetkan total 170 ribu siswa dari jenjang PAUD/TK, SD, dan SMP, baik negeri maupun swasta.
Lalu Hilim, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Tengah, menjelaskan bahwa penentuan sasaran program MBG ini mempertimbangkan kemampuan lokasi dapur umum dalam mendistribusikan paket makanan kepada siswa. Hal ini sesuai dengan petunjuk yang telah ditentukan, yang membatasi jarak distribusi antara dapur umum dan sekolah penerima. Badan Gizi Nasional (BGN) telah memetakan lokasi-lokasi tersebut, sehingga jumlah sasaran saat ini masih belum mencakup seluruh siswa yang ditargetkan.
Meskipun demikian, program MBG telah menunjukkan dampak positif. Partisipasi siswa meningkat, dan program ini memberikan data riil mengenai sasaran penerima manfaat, berbeda dengan data online yang sebelumnya diperoleh dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Selain itu, sekolah-sekolah juga berbenah dengan melengkapi fasilitas cuci tangan. "Menariknya saat jam olahraga, setelah anak-anak sarapan MBG, belajar semakin semangat karena sudah dapat asupan atau akan mendapat asupan," ujar Lalu Hilim.
Peran TNI dan Tantangan Perluasan Program
Letkol Kav Andi Yusuf Kertanegara, Komandan Kodim 1620 Lombok Tengah, memastikan tidak adanya unsur bisnis dalam pengelolaan dapur umum program MBG. Pengelolaan sepenuhnya diserahkan kepada BGN, sementara TNI hanya menyediakan lahan dan mengawasi distribusi paket makanan. "Kami juga mengawasi jenis-jenis makanannya, walau di dapur umum sudah ada SPPI, dan akuntan. Untuk pembangunan dilakukan langsung oleh tim BGN, bukan TNI atau Kodim yang mencari kontraktor dan sebagainya," tegasnya.
Saat ini, terdapat delapan dapur umum yang dikelola mitra dan tiga dapur umum milik TNI, sehingga totalnya menjadi 11 dapur umum. Dengan jumlah siswa yang ditargetkan mencapai 170 ribu, masih dibutuhkan lebih banyak dapur umum untuk menjangkau seluruh siswa. "Jika dibagi rata-rata tiga ribu anak, masih butuh 50 lebih dapur umum," ungkap Letkol Andi Yusuf.
Program MBG ini diharapkan dapat terus berkembang dan menjangkau seluruh siswa yang membutuhkan. Keberadaan dapur umum tambahan menjadi kunci keberhasilan program ini dalam mewujudkan generasi emas 2045. Partisipasi aktif dari berbagai pihak, termasuk TNI dan BGN, sangat penting untuk memastikan kelancaran dan keberhasilan program ini.
Tantangan ke depan:
- Peningkatan jumlah dapur umum untuk menjangkau seluruh siswa yang ditargetkan.
- Pemantauan dan evaluasi berkelanjutan untuk memastikan kualitas dan distribusi makanan yang merata.
- Kolaborasi yang lebih erat antara pemerintah daerah, BGN, dan TNI dalam pelaksanaan program.
Program MBG ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan gizi anak-anak sekolah di Lombok Tengah. Dengan dukungan dan kerjasama semua pihak, diharapkan program ini dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap kesehatan dan pendidikan anak-anak Indonesia.