Program Makan Bergizi Gratis Batam: Rp70 Miliar dari BTT, Bukan Anggaran Disdik
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Batam senilai Rp68-70 miliar dibiayai dari Belanja Tak Terduga (BTT) Pemkot Batam, bukan anggaran Dinas Pendidikan, dan saat ini baru menjangkau empat sekolah.

Batam, 08/02/2024 (ANTARA) - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam memastikan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak menggunakan anggaran dinas. Dana tersebut berasal dari sumber lain, bukan dari alokasi anggaran Disdik Kota Batam.
Kepala Disdik Batam, Tri Wahyu Rubianto, memberikan klarifikasi penting terkait pendanaan program ini. Dalam keterangannya Sabtu lalu di Batam, ia menegaskan bahwa anggaran MBG dialokasikan dari Belanja Tak Terduga (BTT) Pemkot Batam. Jumlahnya cukup signifikan, sekitar Rp68 miliar hingga Rp70 miliar.
Sumber Dana dan Cakupan Program
"Anggaran (MBG) untuk alokasi di Disdik tidak ada," tegas Tri. "Karena program ini sementara dialokasikan di BTT Pemkot Batam sebagai dana pendamping. Termasuk menyediakan dapur milik pemerintah daerah itu nanti juga kalau memang dibangun oleh Pemkot Batam dananya sudah ada, dari situ yang dipakai," tambahnya.
Meskipun pendanaan telah tersedia, cakupan program MBG saat ini masih terbatas. Baru empat sekolah yang mendapatkan manfaat dari program makan bergizi gratis ini. Disdik Batam berupaya keras untuk memperluas jangkauan program ini ke sekolah-sekolah lainnya.
Strategi Perluasan Program MBG
Salah satu strategi yang diusulkan Disdik Batam adalah melibatkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai mitra penyedia makanan. Langkah ini dinilai penting mengingat target nasional pada September 2025 adalah menjangkau sekitar 82 juta siswa di seluruh Indonesia.
"Jadi mitra tadi sebagai salah satu upaya dilakukan dan kami hanya menunggu dari BGN dan SPPG seperti apa melakukan asesmen, sehingga mitra ini banyak dan tumbuh serta banyak sekolah yang terlayani manfaat ini," jelas Tri Wahyu Rubianto.
Tantangan Infrastruktur dan Kapasitas
Saat ini, pelaksanaan Program MBG di Batam masih difasilitasi oleh satu dapur umum. Dapur umum tersebut telah melayani 3.294 siswa dari kapasitas maksimal 3.500 porsi makan. Penambahan sekolah penerima manfaat MBG akan membutuhkan penambahan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan.
"Dan sudah melayani 3.294 siswa dari maksimal 3.500 porsi makan yang diproduksi. Kalau ditambahkan dengan sekolah lain itu akan melampaui (kapasitas), otomatis tidak bisa dan harus ditambahkan dapur umum lagi," ujarnya.
Target dan Pengembangan Infrastruktur
Pemerintah Kota Batam menargetkan penyediaan 20 dapur umum pada tahun ini untuk melayani sebanyak 57.690 siswa penerima MBG. Pengembangan infrastruktur ini menjadi kunci keberhasilan perluasan program dan menjangkau lebih banyak siswa yang membutuhkan.
Dengan keterbatasan dapur umum saat ini, perluasan program MBG menjadi tantangan tersendiri. Namun, dengan dukungan pendanaan yang cukup dan strategi yang tepat, diharapkan program ini dapat menjangkau lebih banyak siswa di Kota Batam dan berkontribusi pada peningkatan gizi anak sekolah.