Program Makan Bergizi Gratis di Papua Barat Capai 22.686 Siswa
Kodam XVIII/Kasuari melaporkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah menjangkau 22.686 siswa di Papua Barat, dengan pendistribusian makanan bergizi mencapai lebih dari 1 juta porsi.

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Provinsi Papua Barat telah berhasil menjangkau 22.686 siswa sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Hal ini disampaikan oleh Asisten Teritorial Kodam XVIII/Kasuari, Kolonel Inf Jimmy Rihi Tugu, di Manokwari pada Selasa, 22 April 2024. Kodam XVIII/Kasuari berperan aktif mendukung Badan Gizi Nasional dalam pelaksanaan program ini, mendistribusikan lebih dari satu juta porsi makanan bergizi sejak peluncuran program.
Program MBG telah diimplementasikan di 134 sekolah yang tersebar di lima kabupaten di Papua Barat, yaitu Manokwari, Manokwari Selatan, Teluk Bintuni, Kaimana, dan Fakfak. Distribusi makanan bergizi ini difokuskan pada jam sekolah dan telah mencapai 1.085.927 porsi. Keberhasilan program ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan gizi anak-anak di daerah tersebut.
Partisipasi Kodam XVIII/Kasuari dalam program ini sangat signifikan. Mereka tidak hanya mendistribusikan makanan, tetapi juga berperan aktif dalam menyediakan lahan untuk pembangunan dapur sehat Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di berbagai sekolah. Dengan adanya dapur sehat ini, diharapkan proses pengolahan dan pendistribusian makanan bergizi dapat berjalan lebih efisien dan terjamin kualitasnya.
Capaian Program MBG di Setiap Kabupaten
Berikut rincian jumlah sekolah dan siswa yang telah mendapatkan manfaat dari Program MBG di setiap kabupaten:
- Kabupaten Manokwari: 57 sekolah dengan 12.465 siswa
- Kabupaten Manokwari Selatan: 34 sekolah dengan 3.840 siswa
- Kabupaten Teluk Bintuni: 4 sekolah dengan 519 siswa
- Kabupaten Kaimana: 42 sekolah dengan 6.496 siswa
- Kabupaten Fakfak: 20 sekolah dengan 1.128 siswa
Kolonel Inf Jimmy Rihi Tugu menjelaskan bahwa penambahan dapur sehat SPPG dilakukan secara bertahap dan proses administrasi pelaksanaan Program MBG diatur oleh Badan Gizi Nasional. Proses ini memastikan agar program berjalan efektif dan efisien.
Ekspansi Program dan Dampak Ekonomi
Program MBG direncanakan akan diperluas ke dua kabupaten lainnya di Papua Barat, yaitu Kabupaten Teluk Wondama dan Kabupaten Pegunungan Arfak. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan seluruh siswa di Papua Barat mendapatkan akses terhadap makanan bergizi.
"Penambahan dapur sehat SPPG dilakukan bertahap. Proses administrasi pelaksanaan Program MBG diatur oleh Badan Gizi Nasional," jelas Jimmy.
Lebih lanjut, program ini tidak hanya berdampak positif pada gizi anak-anak, tetapi juga memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat lokal. Semua bahan baku makanan diperoleh dari petani di wilayah setempat, sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.
Keberhasilan Program MBG di Papua Barat menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antara pemerintah, TNI, dan masyarakat dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi kesejahteraan masyarakat, khususnya dalam hal peningkatan gizi anak-anak dan pemberdayaan ekonomi lokal. Program ini diharapkan dapat terus berlanjut dan diperluas jangkauannya agar lebih banyak siswa yang dapat merasakan manfaatnya.