Papua Pegunungan Harap Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Berjalan Lancar di Delapan Kabupaten
Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan berharap Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden Jokowi dapat berjalan baik dan meningkatkan gizi anak di delapan kabupaten.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Pegunungan optimistis Program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan berjalan dengan baik di delapan kabupatennya. Hal ini disampaikan setelah dilakukan sosialisasi program dan pembinaan Lembaga Masyarakat Adat di Kantor Bupati Jayawijaya, Kamis (13/3). Sosialisasi dihadiri oleh Staf Khusus Kementerian Pertahanan RI, Lenis Kogoya, dan perwakilan dari Badan Gizi Nasional RI.
Asisten III Bidang Administrasi Umum Setda Provinsi Papua Pegunungan, Petrus Mahuse, mewakili Penjabat Gubernur Papua Pegunungan, Velix V Wanggai, menyampaikan bahwa MBG merupakan program nasional yang dicanangkan Presiden RI pada 6 Januari 2025 di Jakarta. Program ini menargetkan 26 provinsi dengan total penerima manfaat sekitar 17 juta orang. "Program ini akan menyasar di 26 provinsi dengan penerima manfaat MBG kurang lebih 17 juta," kata Petrus dalam sambutannya.
MBG, menurut Petrus, bukanlah program baru. Program serupa, seperti Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah, pernah ada sebelumnya dalam upaya mengatasi masalah stunting. "Inti dari semua program itu adalah memberikan gizi kepada anak-anak kita di sekolah, sehingga dapat tumbuh dan berkembang menuju Indonesia Emas 2045," ujarnya. Pemprov Papua Pegunungan sendiri telah melakukan uji coba MBG pada tahun 2024 di beberapa sekolah di Kabupaten Jayawijaya dengan hasil yang positif.
Sosialisasi MBG untuk Optimalkan Program di Papua Pegunungan
Sosialisasi MBG bertujuan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif kepada seluruh pemangku kepentingan di Papua Pegunungan. Petrus Mahuse berharap sosialisasi ini dapat meningkatkan pemahaman dan wawasan tentang manfaat program MBG. "Program ini baik, karena mampu meningkatkan motivasi anak-anak kita untuk datang ke sekolah, karena mereka akan mendapatkan makanan bergizi," tambahnya. Dengan pemahaman yang baik, diharapkan program ini dapat berjalan efektif dan mencapai tujuannya.
Lebih lanjut, Petrus menjelaskan bahwa melalui sosialisasi ini, diharapkan terbangun pemahaman bersama tentang MBG, sehingga implementasinya di provinsi ini dapat berjalan dengan baik dan optimal. Partisipasi aktif dari seluruh komponen masyarakat dan pemerintah daerah sangat penting untuk keberhasilan program ini.
Uji coba MBG di Kabupaten Jayawijaya pada tahun 2024 telah menunjukkan hasil yang positif, meningkatkan kehadiran siswa di sekolah dan memberikan dampak positif pada kesehatan mereka. Keberhasilan ini menjadi modal penting untuk perluasan program ke delapan kabupaten lainnya di Papua Pegunungan.
Dukungan dari Kementerian Pertahanan dan Badan Gizi Nasional
Kehadiran Staf Khusus Kementerian Pertahanan RI, Lenis Kogoya, dan Badan Gizi Nasional RI dalam sosialisasi ini menunjukkan komitmen pemerintah pusat dalam mendukung keberhasilan program MBG di Papua Pegunungan. Kerja sama dan koordinasi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah sangat krusial untuk memastikan terlaksananya program ini secara efektif dan efisien.
Sosialisasi diakhiri dengan diskusi antara perwakilan Kementerian Pertahanan, Badan Gizi Nasional, masyarakat, dan pemerintah dari delapan kabupaten di Papua Pegunungan. Diskusi ini diharapkan dapat menghasilkan solusi atas berbagai tantangan yang mungkin dihadapi dalam implementasi program MBG di daerah tersebut. Koordinasi dan kolaborasi yang kuat akan menjadi kunci keberhasilan program ini.
Dengan adanya dukungan penuh dari pemerintah pusat dan komitmen dari Pemprov Papua Pegunungan, diharapkan program MBG dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap peningkatan gizi anak-anak di wilayah tersebut, mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka menuju Indonesia Emas 2045.
Kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang baik dalam memastikan program MBG dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat maksimal bagi anak-anak di Papua Pegunungan. Keberhasilan program ini akan berdampak positif pada kesehatan dan pendidikan anak-anak, serta masa depan Papua Pegunungan.