PBNU dan BGN Jalin Kerja Sama: Makan Bergizi Gratis untuk Semua Santri NU
PBNU dan BGN berkolaborasi untuk memastikan seluruh santri di bawah naungan NU mendapatkan manfaat dari program Makan Bergizi Gratis (MBG), termasuk pengembangan ekonomi pesantren.
PBNU dan BGN resmi bekerja sama untuk memastikan seluruh santri NU mendapatkan manfaat dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kerja sama ini diumumkan pada Senin, 20 Januari 2024, di Kantor PBNU, Jakarta, setelah pertemuan antara Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), dan Kepala BGN, Dadan Hindayana.
Saat ini, MBG baru menjangkau pesantren besar dengan santri lebih dari 3.000 orang. Gus Yahya menjelaskan, "Pesantren besar dengan santri lebih dari 3.000 sudah merasakan manfaat MBG. Namun, banyak pesantren kecil di lingkungan NU yang perlu dikoordinasikan. PBNU akan membantu mengoordinasikan pesantren dan sekolah-sekolah di lingkungan NU untuk turut serta dalam program ini."
Kolaborasi ini akan dituangkan dalam nota kesepahaman (MoU) yang ditargetkan selesai pada Kongres Keluarga Maslahat NU tanggal 31 Januari 2024. Gus Yahya berharap, "Penandatanganan MoU akan dilakukan pada Kongres Keluarga Maslahat NU, tanggal 31 Januari mendatang."
Kerja sama ini tidak hanya fokus pada distribusi makanan bergizi. PBNU dan BGN juga berupaya agar MBG dapat meningkatkan perekonomian pesantren. Salah satu caranya adalah dengan mendirikan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di pesantren dan memberdayakan sumber daya pangan lokal.
Gus Yahya menambahkan, "Manfaat MBG tidak hanya dirasakan santri, tetapi juga berdampak positif terhadap perekonomian di lingkungan pesantren."
Kepala BGN, Dadan Hindayana, menyampaikan apresiasinya atas kerja sama ini. Ia melihat NU sebagai organisasi penting yang dapat mendukung keberhasilan MBG. Dadan menyatakan, "NU berperan penting dalam kehidupan bernegara dan merupakan mitra strategis BGN dalam meningkatkan pelayanan dan menyukseskan program Makan Bergizi Gratis."
Dadan berharap kerja sama ini berjalan lancar dan mencapai tujuan bersama. Kedua pihak optimistis kolaborasi ini akan memberikan dampak signifikan bagi kesejahteraan santri dan perkembangan ekonomi di lingkungan pesantren.