BGN Siapkan Makanan Take Away MBG untuk Ramadan
Badan Nasional Pangan (BGN) berencana menyediakan makanan siap saji program Makan Bazis Gratis (MBG) untuk siswa selama Ramadan, termasuk santri pesantren, guna memudahkan distribusi dan mendukung ibadah puasa.

Jakarta, 20 Januari 2024 - Badan Nasional Pangan (BGN) mengumumkan rencana penyediaan makanan siap saji untuk siswa melalui program Makan Bazis Gratis (MBG) selama bulan Ramadan. Inisiatif ini diungkapkan langsung oleh Kepala BGN, Dadan Hindayana, pada Senin lalu di Jakarta. Program ini bertujuan memastikan ketersediaan makanan bergizi bagi siswa, terutama saat berpuasa.
Keputusan untuk menyediakan makanan take away ini muncul sebagai respons atas pertanyaan mengenai skema distribusi MBG selama Ramadan. Hindayana menjelaskan, "Makanan dapat dibawa pulang untuk dikonsumsi saat berbuka puasa (Iftar). BGN akan mengaturnya karena makanan merupakan bagian penting," ujarnya.
Tidak hanya siswa umum, santri di pondok pesantren juga akan mendapatkan makanan untuk berbuka puasa. Hindayana menjelaskan, "Pelaksanaan program MBG di pondok pesantren selama Ramadan akan lebih mudah. Kegiatan memasak akan berjalan seperti biasa dan makanan akan didistribusikan untuk Iftar."
Saat ini, program MBG menargetkan sekitar 30.000 pondok pesantren dengan lima juta santri. Meskipun targetnya besar, Hindayana meyakinkan bahwa pencapaiannya akan bertahap. "Ini akan dicapai secara bertahap. Jika semuanya berjalan sesuai rencana, kita dapat menyelesaikan target tahun ini," katanya.
Untuk memperluas jangkauan dan mempercepat implementasi program MBG sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, BGN telah menjalin kerjasama dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Kerjasama ini akan dituangkan dalam nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani pada 31 Januari 2025.
Kerjasama ini juga bertujuan untuk mendorong perekonomian di lingkungan pondok pesantren. Salah satu caranya adalah dengan mendirikan Unit Pelayanan Penuhi Gizi (SPPG) atau dapur umum di sekolah-sekolah dan mengambil bahan makanan dari masyarakat sekitar.
Program MBG sendiri merupakan inisiatif Presiden Prabowo Subianto. Saat ini, program tersebut telah berjalan di 31 provinsi dengan bantuan 238 SPPG, melayani sekitar 650.000 anak, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Dengan adanya program MBG, diharapkan dapat membantu masyarakat kurang mampu mendapatkan asupan gizi yang cukup, terutama selama bulan Ramadan.