Hampir 30 Ribu Orang! Kunjungan Wisatawan Manggarai Barat Capai Angka Fantastis di Semester Pertama 2025
Kunjungan Wisatawan Manggarai Barat mencapai 29.795 orang pada Januari-Juni 2025. Angka ini menunjukkan potensi pariwisata yang besar di Labuan Bajo. Simak detailnya!

Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat melalui Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan (Disparekrafbud) mencatat lonjakan signifikan dalam kunjungan wisatawan. Pada periode Januari hingga Juni 2025, total 29.795 orang wisatawan telah mengunjungi berbagai destinasi di wilayah tersebut. Angka ini menunjukkan geliat pariwisata yang positif di salah satu gerbang utama pariwisata Nusa Tenggara Timur.
Kepala Disparekrafbud Manggarai Barat, Stefanus Jemsifori, mengungkapkan data ini saat dihubungi di Labuan Bajo pada Rabu (30/7). Menurutnya, pencatatan ini dilakukan berdasarkan kunjungan ke Daerah Tujuan Wisata (DTW) yang secara langsung dikelola oleh dinas. Data untuk bulan Juli 2025 masih dalam proses penghitungan, namun optimisme tetap tinggi.
Dari total kunjungan tersebut, wisatawan nusantara mendominasi dengan 17.816 orang, sementara wisatawan mancanegara mencapai 11.979 orang. Perbandingan ini menarik, mengingat Taman Nasional Komodo (TNK) justru lebih banyak dikunjungi wisatawan mancanegara. Hal ini mengindikasikan preferensi berbeda antara destinasi daratan dan bahari di Manggarai Barat.
Detail Destinasi Wisata Unggulan di Manggarai Barat
Disparekrafbud Manggarai Barat mengelola sejumlah destinasi wisata yang menarik perhatian pengunjung. Destinasi ini menawarkan pengalaman beragam, mulai dari keindahan alam bawah tanah hingga pesona air terjun yang menawan. Keberadaan destinasi alternatif ini diharapkan mampu menyebarkan keramaian kunjungan wisatawan dari pusat Labuan Bajo.
Beberapa DTW yang menjadi fokus pengelolaan Disparekrafbud meliputi Gua Batu Cermin, sebuah gua dengan formasi batuan unik yang memantulkan cahaya matahari. Selain itu, Air Terjun Cunca Wulang menawarkan keindahan alam yang asri dengan air terjun bertingkat. Gua Rangko, Ngalor Kalo, dan Mberenang juga menjadi bagian dari daftar destinasi yang dikelola.
Selain destinasi daratan, Manggarai Barat juga terkenal dengan spot snorkeling di wilayah perairan Labuan Bajo. Keindahan bawah laut dengan terumbu karang yang sehat dan biota laut yang beragam menjadi daya tarik tersendiri. Potensi ini terus dikembangkan untuk menarik lebih banyak wisatawan yang mencari pengalaman bahari.
Perbandingan Kunjungan dengan Taman Nasional Komodo
Meskipun destinasi yang dikelola Disparekrafbud menunjukkan peningkatan, Taman Nasional Komodo (TNK) tetap menjadi magnet utama pariwisata di Manggarai Barat. Pada periode yang sama, Januari hingga Juni 2025, TNK mencatat kunjungan fantastis sebanyak 171.391 orang. Angka ini jauh melampaui total kunjungan ke DTW yang dikelola pemerintah daerah.
Menariknya, dominasi wisatawan di TNK berbeda dengan DTW lokal. Dari 171.391 pengunjung TNK, mayoritas adalah wisatawan mancanegara, mencapai 103.308 orang. Sementara itu, wisatawan nusantara yang berkunjung ke TNK berjumlah 68.083 orang. Perbedaan pola ini menunjukkan segmen pasar yang berbeda antara destinasi bahari dan daratan di kawasan tersebut.
Data ini menggarisbawahi pentingnya diversifikasi destinasi wisata di Manggarai Barat. Dengan mengembangkan lebih banyak spot di luar TNK, diharapkan dapat terjadi pemerataan kunjungan. Hal ini juga berpotensi mengurangi tekanan terhadap ekosistem TNK sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat lokal di berbagai wilayah.
Optimisme Peningkatan Kunjungan di Masa Depan
Pemerintah daerah Manggarai Barat menaruh harapan besar terhadap peningkatan kunjungan wisatawan di masa mendatang. Stefanus Jemsifori menyatakan bahwa potensi pariwisata di Labuan Bajo dan sekitarnya sangat besar, tidak hanya terbatas pada Taman Nasional Komodo. Pengembangan desa-desa wisata menjadi salah satu strategi utama.
Desa-desa wisata menawarkan pengalaman otentik budaya dan kehidupan lokal, yang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang mencari pengalaman berbeda. Inisiatif ini diharapkan dapat menarik segmen wisatawan yang lebih luas, termasuk mereka yang tertarik pada wisata budaya dan petualangan di luar kawasan konservasi.
Dengan terus mempromosikan berbagai spot wisata daratan dan bahari, serta meningkatkan kualitas infrastruktur dan layanan, Manggarai Barat optimis dapat mencapai target kunjungan yang lebih tinggi. Kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat lokal menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan potensi pariwisata yang berkelanjutan.